Perakitan Varietas Cabai Rawit Toleran Naungan Berdaya Hasil Tinggi dan Pengembangannya pada Sistem Budidaya Tumpang Sari dan Agroforestri
View/ Open
Date
2023-12-15Author
Ritonga, Arya Widura
Chozin, Muhamad Achmad
Istiqlal, Muhammad Ridha Alfarabi
Metadata
Show full item recordAbstract
Tantangan pertanian di Indonesia saat ini adalah lahan optimum pertanian
semakin berkurang dan luas kepemilikan lahan pertanian petani Indonesia yang
masih kecil. Sistem budidaya tanaman tumpang sari atau dibawah tanaman sela
dapat dijadikan alternatif untuk menjawab kedua tantangan tersebut. Namun,
terdapat cekaman intensitas cahaya rendah (naungan) pada sistem budidaya
tersebut yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman sehingga
dibutuhkan varietas tanaman yang toleran naungan berdaya hasil tinggi. Varietas
tanaman toleran terhadap intensitas cahaya rendah juga penting dalam menghadapi
tantangan perubahan iklim (climate change), khususnya penutupan cahaya matahari
oleh awan (cloud cover). Selain itu, juga sangat baik dikembangkan pada system
pertanian urban farming yang seringkali mendapatkan cekaman intensitas cahaya
rendah.Tanaman cabai sangat potensial dikembangkan pada sistem budidaya
tanaman dibawah tegakan pohon maupun tumpang sari atau sebagai tanaman sela
karena termasukan shade-like plant, tergolong cash crop plant dan bernilai ekonomi
tinggi. Selain itu, diketahui bahwa cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura
utama di Indonesia. Hal ini menjadikan pemuliaan cabai toleran naungan berdaya
hasil tinggi menjadi penting untuk dilakukan.
Uji daya hasil merupakan salah satu tahap dalam suatu kegiatan pemuliaan
tanaman. Institut Pertanian Bogor telah menghasilkan berbagai galur harapan cabai
hasil pemuliaan tanaman cabai sejak tahun 2009 sampai saat ini. Namun belum
pernah diuji daya hasilnya pada cekaman instensitas cahaya rendah. Hal ini
menjadikan pentingnya dilakukan kegiatan pengujian berbagai galur harapan cabai
IPB pada cekaman intensitas cahaya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi pertumbuhan dan produktivitas berbagai galur harapan cabai
IPB sehingga nantinya dapat diperoleh galur harapan cabai IPB yang dapat dilepas
sebagai varietas unggul cabai yang toleran naungan dan berdaya hasil tinggi.
Penelitian yang diajukan merupakan lanjutan dari penelitian perakitan varietas
unggul cabai IPB, yaitu perakitatan varietas cabai toleran naungan yang berdaya hasil
tinggi yang akan dilakukan pada tahun 2022-2024. Kegiatan penelitian yang telah
dilakukan pada tahun pertama penelitianyaitu: 1) Uji keunggulan varietas cabai rawit
toleran naungan berdaya hasil tinggi di 3 Kabupaten, 2) Pendaftaran varietas cabai
rawit toleran naungan berdaya hasil tinggi, 3) Studi mekanisme adaptasi karakter
morfologi, fisiologi dan metabolit sekunder cabai rawit terhadap cekaman naungan,
dan 4) Pembentukan populasi untuk studi pewarisan sifat toleransi naungan pada
cabai rawit.
Luaran yang yang telah diperoleh sampai dengan laporan ini dibuat adalah
telah diperoleh 1 SK Pendaftaran Varietas Cabai Rawit Shadiva IPB dan telah
accepted 1 artikel publikasi pada jurnal internasional bereputasi (Scopus Q3). Selain
itu juga telah diperoleh benih cabai hasil persilangan untuk populasi pewarisan sifat
pada tahun kedua. Tantangan pertanian di Indonesia saat ini adalah lahan optimum pertanian
semakin berkurang dan luas kepemilikan lahan pertanian petani Indonesia yang
masih kecil. Sistem budidaya tanaman tumpang sari atau dibawah tanaman sela
dapat dijadikan alternatif untuk menjawab kedua tantangan tersebut. Namun,
terdapat cekaman intensitas cahaya rendah (naungan) pada sistem budidaya
tersebut yang dapat menyebabkan penurunan produktivitas tanaman sehingga
dibutuhkan varietas tanaman yang toleran naungan berdaya hasil tinggi. Varietas
tanaman toleran terhadap intensitas cahaya rendah juga penting dalam menghadapi
tantangan perubahan iklim (climate change), khususnya penutupan cahaya matahari
oleh awan (cloud cover). Selain itu, juga sangat baik dikembangkan pada system
pertanian urban farming yang seringkali mendapatkan cekaman intensitas cahaya
rendah.Tanaman cabai sangat potensial dikembangkan pada sistem budidaya
tanaman dibawah tegakan pohon maupun tumpang sari atau sebagai tanaman sela
karena termasukan shade-like plant, tergolong cash crop plant dan bernilai ekonomi
tinggi. Selain itu, diketahui bahwa cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura
utama di Indonesia. Hal ini menjadikan pemuliaan cabai toleran naungan berdaya
hasil tinggi menjadi penting untuk dilakukan.
Uji daya hasil merupakan salah satu tahap dalam suatu kegiatan pemuliaan
tanaman. Institut Pertanian Bogor telah menghasilkan berbagai galur harapan cabai
hasil pemuliaan tanaman cabai sejak tahun 2009 sampai saat ini. Namun belum
pernah diuji daya hasilnya pada cekaman instensitas cahaya rendah. Hal ini
menjadikan pentingnya dilakukan kegiatan pengujian berbagai galur harapan cabai
IPB pada cekaman intensitas cahaya rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
memperoleh informasi pertumbuhan dan produktivitas berbagai galur harapan cabai
IPB sehingga nantinya dapat diperoleh galur harapan cabai IPB yang dapat dilepas
sebagai varietas unggul cabai yang toleran naungan dan berdaya hasil tinggi.
Penelitian yang diajukan merupakan lanjutan dari penelitian perakitan varietas
unggul cabai IPB, yaitu perakitatan varietas cabai toleran naungan yang berdaya hasil
tinggi yang akan dilakukan pada tahun 2022-2024. Kegiatan penelitian yang telah
dilakukan pada tahun pertama penelitianyaitu: 1) Uji keunggulan varietas cabai rawit
toleran naungan berdaya hasil tinggi di 3 Kabupaten, 2) Pendaftaran varietas cabai
rawit toleran naungan berdaya hasil tinggi, 3) Studi mekanisme adaptasi karakter
morfologi, fisiologi dan metabolit sekunder cabai rawit terhadap cekaman naungan,
dan 4) Pembentukan populasi untuk studi pewarisan sifat toleransi naungan pada
cabai rawit.
Luaran yang yang telah diperoleh sampai dengan laporan ini dibuat adalah
telah diperoleh 1 SK Pendaftaran Varietas Cabai Rawit Shadiva IPB dan telah
accepted 1 artikel publikasi pada jurnal internasional bereputasi (Scopus Q3). Selain
itu juga telah diperoleh benih cabai hasil persilangan untuk populasi pewarisan sifat
pada tahun kedua.
Collections
- Research Report [220]