View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Forest Management
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Forestry and Environment
      • UT - Forest Management
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Kemungkinan pengembangan hutan kota untuk memenuhi kebutuhan oksigen di kotamadya Bandung

      Thumbnail
      View/Open
      Full text (16.26Mb)
      Date
      1989
      Author
      Ryanto, Nova
      Haeruman, Js Herman
      Fakura, Ts M. Yahya
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Hutan sebagai salah satu penghasil oksigen dengan komponen-komponennya berupa pohon, semak, herba dan la- pisan penutup tanah, akan mampu memproduksi oksigen da- lam jumlah besar melalui proses fotosintesis. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan luas hutan kota untuk penyediaan oksigen di Kotamadya Bandung. Pola penelitian yang digunakan untuk menentukan luas hutan kota dalam memenuhi kebutuhan oksigen adalah mengikuti pendekatan penggunaan oksigen oleh penduduk dan kendaraan bermotor yang dikemukan Kunto (1986) serta dilakukan perbandingan dengan pendekatan Gerakis (1974) yang dimodifikasi oleh Wisesa (1988) dan standar ke butuhan ruang terbuka hijau kota DKI Jakarta. Dari hasil perhitungan, jumlah kebutuhan oksigen di Kotamadya Bandung tahun 1988 sebesar 2,5 juta kg/jam. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka Kunto menaksir kebutuhan luas hutan kota seluas 128 932,10 ha sedang - kan taksiran Gerakis seluas 5 093,61 ha dan berdasar kan standar unit lingkungan kebutuhan ruang terbuka hi- jau dibutuhkan 1 122,60 ha dari luas Kotamadya Bandung 8 098 ha. Pada tahun 2005 dengan luas wilayah 17 200 ha, Kunto menaksir luas hutan kota yang dibutuhkan seluas 363 447,63 hektar dan 14 358,43 hektar menurut Gerakis serta 2 533,25 hektar menurut standar RTH DKI Jakarta. Pendekatan Kunto sulit untuk diterapkan karena taksirannya melebihi luas wilayah administrasi. Adapun pendekatan Ge- rakis walaupun taksirannya dibawah luas wilayah admini strasi namun mempunyai tingkat persentase penggunaan lahan yang tinggi yaitu 83,48 persen pada tahun 2005…dst
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/138007
      Collections
      • UT - Forest Management [3197]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository