Show simple item record

dc.contributor.advisorSyahi'i, Wasrin
dc.contributor.authorWardany, Hendry Pramudiyo
dc.date.accessioned2024-02-12T00:19:43Z
dc.date.available2024-02-12T00:19:43Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137994
dc.description.abstractPemanfaatan hutan secara berlebihan dan besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan manusia kan kayu mengakibatkan menurunnya ketersediaan kayu seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, perkembangan pembangunan yang disertai dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Sedangkan dilain pihak kondisi hutan yang merupakan sumber utama hasil hutan semakin berkurang baik luas maupun produktivitasnya. Selain itu persediaan kayu awet dan berkualitas tinggi semakin berkurang dan dirasa kurang mencukupi kebutuhan manusia. Salah satu cara untuk mengatasi hal tersebut yaitu dengan melakukan pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI). Pembangunan HTI merupakan suatu usaha guna memenuhi kebutuhan kayu sehingga dapat dicapai suatu penyediaan bahan baku industri perkayuan secara kontinyu dan berkesinambungan. Berdasarkan hal tersebut maka jenis pohon yang ditanam pada areal HTI harus mempunyai sifat-sifat dan persyaratan tertentu antara lain cepat tumbuh. Acacia mangium Willd. merupakan salah satu jenis pohon primadona pada pembangunan HTI. Akan tetapi pembangunan HTI tersebut bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Permasalahan yang dihadapi diantaranya yaitu mengenai pemilihan tempat asal (provenansi) yang paling sesuai untuk dikembangkan, yang sebagian besar merupakan jenis-jenis pohon asing bagi calon areal tanaman. Kayu mempunyai sifat berbeda-beda, bahkan kayu yang berasal dari satu pohon memiliki sifat yang agak berbeda jika dibandingkan bagian ujung pangkalnya. Banyak sifat dari kayu berhubungan baik langsung maupun tidak langsung dengan sifat kimia kayu. Sifat kimia mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap sifat umum kayu. Komponen kimia kayu mempunyai arti penting karena menentukan kegunaan suatu jenis kayu. Dengan mengetahui komposisi kimia kayu dapat dijadikan sebagai dasar pertimbangan untuk menunjang industri pengolahan kayu seperti industri pulp dan kertas. Selain sifat kimia dimensi serat juga berpengaruh terhadap sifat-sifat dari kertas yang akan dihasilkan. Peranan dimensi serat yang terdiri dari panjang, diameter dan tebal dinding mempunyai hubungan satu sama lain yang komplek serta memberikan pengaruh mendasar terhadap sifat fisik pulp dan kertas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar komponen kimia Acacia mangium Willd. (holoselulosa, selulosa, a-selulosa, lignin dan ekstraktif) dan turunan dimensi seratnya ((runkel ratio (RR), daya tenun (DT), muhlsteph ratio (MR), flexibility ratio (FR), dan coefficient of rigidity (CR)) pada berbagai tingkat provenansi dan kemungkinan pemanfaatannya sebagai bahan baku pulp dan kertas. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcWood anatomyid
dc.titleAnalisis sifat kimia dan sifat anatomi kayu mangium (Acacia mangium Willd) dari berbagai provenansiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record