Show simple item record

dc.contributor.advisorPadlinurjaji, Iding M
dc.contributor.advisorNandika, Dodi
dc.contributor.authorSupriyo, Jati
dc.date.accessioned2024-02-12T00:17:50Z
dc.date.available2024-02-12T00:17:50Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137993
dc.description.abstractRayap tanah Schedorhinotermes javanicus Kemner merupakan organisme yang cukup penting sebagai perusak kayu dan bangunan di Indonesia. Kasus serangannya telah menimbulkan kerugian ekonomis yang besar. Upaya-upaya untuk mengatasi serangan rayap tanah telah banyak dilakukan, yaitu dengan perlakuan terhadap tanah dan pengawetan kayu. Kedua metode tersebut menggunakan bahan kimia beracun yang dipaparkan ke permukaan tanah sehingga berpotensi mencemari lingkungan. Beberapa tahun terakhir telah dikembangkan teknik pengendalian rayap mutakhir yaitu melalui aplikasi umpan beracun (bait toxicant) yang bersifat lebih ramah lingkungan dan dapat mengeleminasi koloni rayap secara total. Teknik pengendalian tersebut memanfaatkan perilaku rayap yang selalu menyuapi satu sama lain (tropalaksis), dengan demikian racun yang ada pada umpan dimakan dan disebarkan ke seluruh anggota koloni oleh rayap pekerja. Beberapa bahan aktif umpan rayap yang telah digunakan antara lain Diflubenzuron, Sulfuramid, dan Heksaflumuron. Pada saat ini telah ditemukan bahan aktif baru yaitu Noviflumuron, tetapi efikasinya terhadap rayap tanah S. javanicus di lapangan belum diketahui. Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui keampuhan umpan rayap berbahan aktif noviflumuron terhadap koloni rayap tanah S. javanicus Kemner di lapangan. Penelitian dilakukan di sekitar Gedung Laboratorium Kimia Hasil Hutan. Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor, Darmaga, Bogor. Di sekitar bangunan tersebut dipancangkan 21 buah kayu umpan (stakes) berukuran (2,4 x 4 x 28) cm³. Pada kayu umpan yang terserang rayap S. javanicus dipasang stasiun pengamatan yang terbuat dari pipa PVC berdiameter 17 cm; tinggi 15 cm dan tebal 0,8 cm. Pipa PVC di masukkan secara vertikal ke dalam galian tanah berbentuk lubang dengan diameter 17 cm dan kedalaman 13 cm serta diberi tutup. Pada stasiun pengamatan diletakkan kotak kayu yang telah diketahui herat awalnya. sepuluh hari kemudian kayu diambil dan ditimbang, selisih antara berat awal dengan berat akhir kayu menunjukan laju konsumsi kayu oleh koloni rayap tanah S. javanicus pada masing-masing stasiun (gram/stasiun/hari). Ukuran populasi dan daya jelajah rayap S. javanicus diduga dengan metode penangkapan dan penandaan tiga tahap (triple mark recapture) yang dikembangkan oleh Su (1995). Setelah ukuran populasi dan daya jelajah diketahui, evaluasi tingkat keampuhan umpan mulai dilakukan. Di sekitar stasiun pengamatan dipasang 1-2 umpan berbahan aktif noviflumuron 0.5% dalam radius 30 cm. Keampuhan umpan ditunjukan oleh banyaknya umpan rayap noviflumuron yang digunakan sampai populasi dinyatakan nol. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcAttack by animalid
dc.titlePengujian keampuhan umpan rayap noviflumuron terhadap koloni rayap tanah Schedorhinotermes javanicus Kemner di lapanganid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record