Show simple item record

dc.contributor.advisorFebrianto, Fauzi
dc.contributor.authorHakim, Luthfi
dc.date.accessioned2024-02-12T00:11:39Z
dc.date.available2024-02-12T00:11:39Z
dc.date.issued2002
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137991
dc.description.abstractKecenderungan dalam penurunan pasokan bahan baku untuk industri pengolahan kayu dari tahun ke tahun semakin nyata. Hal ini semakin dirasakan dengan bertambahnya jumlah penduduk yang 2 menyebabkan kebutuhan akan kayu dan produk dari kayu semakin meningkat, sehingga defisit akan bahan baku kayu tidak terhindarkan. Kondisi inilah yang mendorong dilakukannya berbagai upaya, baik berupa efisiensi pengunaan bahan baku maupun mencari sumber bahan baku alternatif pengganti kayu yang mempunyai sifat dan dimensi sama atau minimal hampir sama dengan kayu. Untuk beberapa produk komposit pemanfaatan limbah hasil sisa pemanenan tanaman pertanian dapat dijadikan sasaran dalam mencari alternatif bahan baku. Hal ini tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan produk papan komposit dari limbah tanaman pertanian (Agro-Based Composite). Limbah batang pisang sangat potensial untuk dimanfaatkan, mengingat sampai saat ini belum pernah tersentuh untuk dimanfaatkan secara optimal. Perlakuan Aikali (NaOH) diperkirakan dapat merubah struktur kimia dan morfologi serat serta dapat meningkatkan stabilitas termal dan retensi kelembaban. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH dan konsentrasi optimum terhadap sifat fisis dan mekanis papan komposit yang dihasilkan dari limbah batang pisang. Dari penelitian ini diharapkan mampu menghasilkan papan komposit dengan kualitas yang baik dengan memanfaatkan limbah batang pisang sebagai bahan baku alternatif. Rata-rata kerapatan papan komposit adalah 0,72 gr/cm³, dengan kerapatan terendah 0,55, dan kerapatan tertinggi 0,79 gr/cm². Kadar air papan komposit yang dihasilkan berkisar antara 8,68%- 14, 61%, dengan rata-rata 10,63 %. Sedangkan daya serap air papan komposit pada perendaman 2 jam berkisar antara 52,57%- 211,05% dengan rata-rata 84,85%. Untuk perendaman selama 24 jam daya serap air berkisar antara 56,23%- 257,65% dengan rata-rata 99,65%. Pengembangan tebal rata-rata papan komposit dengan perendaman selama 2 jam adalah 23,87 %, dengan pengembangan tebal terendah 14,37% dan pengembangan tebal tertinggi 67,86 %. Untuk perendaman 24 jam nilai rata-rata pengembangan tebal 34,97%, dengan pengembangan tebal terendah 21,48% dan pengembangan tebal teringgi 97,96%. ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestry productsid
dc.subject.ddcComposite boardsid
dc.titlePengembangan teknologi papan komposit dari limbah batang pisang (Musa sp.) : Sifat fisis dan mekanis papan pada berbagai variasi konsentrasi NaOHid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record