Show simple item record

dc.contributor.advisorMansur, Irdika
dc.contributor.authorMarwan
dc.date.accessioned2024-02-05T07:17:23Z
dc.date.available2024-02-05T07:17:23Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137611
dc.description.abstractCendawan Mikoriza Arbuskula (CMA) melalui hifanya membantu tanaman menyerap hara dan mineral dari dalam tanah yang tidak mampu diserap oleh akar tanaman. Unsur hara, khususnya unsur P jika ketersediaannya tinggi diketahui akan menghambat perkembangan CMA dan jika ketersediaanya rendah maka akan berpengaruh negatif terhadap tanaman dan CMA. Tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur, dan vermikompos merupakan bahan alami yang mampu untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman tetapi belum pernah digunakan untuk produksi spora CMA Glomus etunicatum. Kekeringan akan menyebabkan meningkatnya kerapatan spora dan kadar air yang berlebihan akan menekan kolonisasi hifa CMA pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jenis sumber fosfor dengan berbagai tingkat ketersediaan 'sperti tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur dan vermikompos serta pengaturan kadar air yang tepat untuk meningkatkan pembentukan spora CMA Glomus etunicatum dalam media zeolit Penelitian ini dilakukan dirumah kaca dan laboratorium Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB dari bulan Februari 2006 hingga Juli 2006. Bahan yang digunakan adalah benih Pueraria javanica, zeolit, spora CMA Glomus etunicatum, gelas preparat, hiponiek merah, larutan KOH 10%, asam cuka dapur, tinta Parker biru, akuades, tepung tulang sapi, tepung tulang ayam, tepung kulit telur dan vermikompos. Alat yang digunakan adalah penyaring bertingkat (500 µm, 125 µm, 63 µm), neraca analitik, pot plastik, cawan petri, mikroskop stereo, mikroskop binokuler, pinset spora, gunting, tabung film, penggaris, alat tulis, alat hitung, aiat penyiram, bak kecambah, oven, tally sheet dan kamera. Pengamatan dilakukan pada 6 Minggu Setelah Tanam (MST) dan 12 MST. Untuk paramater yang diamati adalah berat basah akar, berat basah pucuk, berat basah total, berat kering akar, berat kering pucuk, berat kering total, persen kolonisasi akar, berat basah dan kering akar yang terinfeksi serta jumlah spora. Rancangan yang digunakan adalah split plot design dimana kadar air merupakan petak utama dan pemupukan sebagai anak petak. Pengolahan data menggunakan program SAS versi 8 dan uji lanjut duncan. Jumlah spora tidak dipengaruhi oleh interaksi antara bahan alami dan kadar air baik pada 6 minggu setelah tanam (MST) maupun 12 MST. Jumlah spora ini hanya dipengaruhi oleh bahan alami pada 12 MST. Penambahan tepung kulit telur mampu meningkatkan jumlah spora dan mampu menyaingi permbentukan yang diperlakukan dengan hiponek merah. Tepung tulang ayam menghambat pembentukan spora dan kolonisasi akar baik pada 6 MST maupun 12 MST. Vermikompos yang jumlah spora hanya berjumlah 116 memiliki kolonisasi akar tertinggi sebesar 93,38 % jika dibandingkan dengan tepung kulit telur yang sporanya sebanyak 644 tetapi kolonisasi akarnya yang tertinggi hanya sebesar 20,93 %. Penggunaan vermikompos juga memberikan pengaruh yang baik terhadap berat kering dan basah akar yang terkolonisasi. Kadar air tidak berpengaruh terhadap jumlah spora, tetapi dengan penurunan kadar akan menyebabkan kenaikan persen kolonisasi akar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSpora CMAid
dc.subject.ddcFosfatid
dc.subject.ddcKadar airid
dc.titleProduksi spora CMA GFlomus etunicatum dengan menggunakan bahan alami sumber fosfat dan pengaturan kadar airid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record