Respon Pemberian Pupuk B dan NPK terhadap Pertumbuhan tanaman Jagung Manis (Zea mays L. Saccharata) pada Inceptisol Dramaga
Abstract
Jagung manis (Zea mays L. Saccharata) adalah salah satu tanaman pangan dan bahan baku industri di Indonesia dan dunia. Peningkatan produktivitas jagung manis dapat dilakukan melalui optimasi pemupukan nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) dan boron (B) merupakan hara makro dan mikro esensial yang dibutuhkan tanaman jagung untuk dapat tumbuh dan berkembang serta berproduksi secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan B dan NPK dalam tanah dan tanaman serta pertumbuhan dan perkembangan jagung manis sebagai respon dari kombinasi pemberian pupuk mikro B dan NPK pada Inceptisol Dramaga. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan delapan perlakuan (B0S0, B0S1, B1S1, B2S1, B3S1, B1S2, B2S2, B3S2) yang terdiri dari empat taraf B (0, 9, 18, 27 kg/ha) dan tiga taraf NPK (0%, 75% dan 100% std). Perlakuan diulang kedalam empat kelompok menghasilkan 32 petak percobaan. Kombinasi pemberian pupuk B dan NPK signifikan meningkatkan B tersedia dalam tanah. Selain itu, pemberian pupuk B dan NPK meningkatka panjang
daun, dan kadar B dalam tanaman serta mempercepat umur berbunga betina (silking). Pemberian 9-18 kg/ha B dan 75% NPK memiliki pengaruh positif yang relatif konsisten pada semua parameter agronomis yang diteliti. Perlu adanya penelitian lanjutan untuk melihat pengaruh pemberian pupuk B dan NPK terhadap produksi jagung manis pada tanah dengan kesuburan yang berbeda-beda, serta
kombinasi waktu dan cara pemupukan B. Sweet corn (Zea mays L. Saccharata) is one of the staple crops and raw
materials for the industry in Indonesia and globally. Increasing the productivity of
sweet corn can be achieved through the optimization of nitrogen (N), phosphorus
(P), potassium (K), and boron (B) fertilization, which are essential macro and
micronutrients required for the optimal growth, development, and production of
corn plants. This research aims to determine the content of B and NPK in soil and
plants, as well as the growth and development of sweet corn in response to the
combination of B and NPK micro-fertilizer application in Inceptisol Dramaga. The
study utilized a Randomized Complete Block Design (RCBD) with eight treatments
(B0S0, B0S1, B1S1, B2S1, B3S1, B1S2, B2S2, B3S2) consisting of four levels of
B (0, 9, 18, 27 kg/ha) and three levels of NPK (0%, 75%, and 100% standard). The
treatments were replicated into four blocks, resulting in 32 experimental plots. The
combination of B and NPK fertilizer application significantly increased the
available B in the soil. Additionally, B and NPK fertilization enhanced leaf length,
and B content in the plants, as well as accelerate the female flowering age (silking).
The application of 9-18 kg/ha B and 75% NPK showed a relatively consistent
positive influence on all agronomic parameters studied. Further research is needed
to examine the impact of B and NPK fertilizer application on sweet corn production
in soils with varying fertility and explore the timing and methods of B fertilization