Show simple item record

dc.contributor.advisorMurtini, Sri
dc.contributor.authorSutarni, Tita Tri
dc.date.accessioned2024-02-05T04:31:53Z
dc.date.available2024-02-05T04:31:53Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137556
dc.description.abstractBenalu teh mempunyai efek imunostimulator yang terlihat dari tingginya titer HI setelah pemberian vaksinasi ulangan. Penyakit Marek dapat menyebabkan imunosupresi sehingga berakibat pada respon kekebalan tubuh terhadap vaksinasi menjadi turun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak benalu teh (Scurrula oortiana) terhadap respon kekebalan vaksinasi Newcastle Disease (ND) pada ayam petelur yang diinfeksi virus Marek. Ekstrak benalu teh diberikan dengan dosis 10 mg/kg BB melalui air minum. Sebanyak 40 ekor ayam petelur dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu diberi ekstrak benalu teh (U), tanpa diberi ekstrak benalu teh (K), diberi ekstrak benalu teh dan diinfeksi virus Marek (BC), dan tanpa diberi ekstrak benalu teh dan diinfeksi virus Marek (KC). Semua ayam divaksinasi ND dengan waktu vaksinasi dilakukan pada umur 4 hari, 18 hari, 5 minggu, 9 minggu dan 17 minggu. Pada umur 9 minggu ayam diinfeksi virus, Marek serotipe 3 yaitu Herpesvirus of Turkey dengan dosis infeksi sebesar 10³EID50 secara per oral. Pengambilan sampel darah dilakukan seminggu setelah ayam diinfeksi virus Marek dan divaksinasi ND ke 4 dan ke 5. Titer antibodi diukur dengan uji Haemaglutinasi Inhibisi (HI Test). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak benalu teh melalui air minum dengan dosis 10 mg/kg BB, kelompok BC (diinfeksi virus Marek dan diberi ekstrak benalu teh) mampu membentuk antibodi lebih tinggi pada 1 minggu setelah vaksinasi ND ke 4 dan infeksi yang ditunjukkan dengan titer sebesar 144 bila dibandingkan dengan kelompok KC (diinfeksi virus Marek dan tidak diberi ekstrak benalu teh) dengan titer sebesar 32 dan dengan kelompok U (diberi ekstrak benalu teh), kelompok K (tidak diberi ekstrak benalu teh) dengan titer sebesar 22,4. Pada 9 minggu setelah infeksi atau 1 minggu setelah vaksinasi ND ke 5, kelompok BC mampu membentuk titer antibodi sebesar 147 dan lebih tinggi dibanding kelompok KC dengan titer sebesar 72, kelompok U dengan titer sebesar 94,67 dan kelompok K yang bertiter sebesar 72.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcBenalu tehid
dc.subject.ddcNewcastle diseaseid
dc.subject.ddcAyamid
dc.titlePengaruh ekstrak benalu teh, Scurrula oortiana terhadap respon kekebalan vaksinasi ND, Newcastle disease pada ayam petelur yang diinfeksi virus marekid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record