Evaluasi pengelolaan hutan jati di KPH Cepu Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah
Abstract
Hutan jati di Pulau Jawa merupakan hutan di Indonesia yang pertama kali dikelola berdasarkan azas kelestarian. Hutan jati menghasilkan kayu yang bernilai tinggi (Simon, 2000), pengalaman pengelolaan yang lama (tidak kurang dari 4 abad) serta tingginya kepadatan penduduk di Pulau Jawa sehingga diperlukan jasa (fungsi) hutan dengan jumlah yang besar. Perusahaan Kehutanan Negara (Perhutani) sebagai pengelola hutan jati di Jawa bertugas untuk menyelenggarakan pengelolaan hutan di wilayah kerja seluas 3.077.887,03 ha atau 24,89% dari luas Pulau Jawa. Gangguan terhadap keberadaan sumberdaya hutan di Jawa yang terus meningkat menjadi tantangan bagi Perum Perhutani. Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) sebagai bagian dari Perhutani tidak luput dari kondisi tersebut. KPH Cepu adalah salah satu KPH yang terkenal dengan pengelolaan hutan dan kualitas kayu jatinya yang baik. Evaluasi terhadap pengelolaan hutan jati di KPH Cepu perlu dilakukan untuk melihat perkembangannya sampai saat ini.
Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Agustus 2006. Pengambilan data sekunder sepuluh tahun (1995-2004) dilakukan di KPH Cepu Perum Perhutani Unit 1 Jawa Tengah, Seksi Perencanaan I Salatiga dan Biro Pusat Statistika Jakarta. Data diperoleh dari laporan statistik KPH, hasil penelitian, wawancara dengan staf Perhutani dan observasi. Dalam analisis data, data yang berhasil dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dideskripsikan dalam bentuk grafik sehingga terlihat kecenderungan (trend) atau perkembangannya selama 10 tahun. ...
Collections
- UT - Forest Management [2956]