Show simple item record

dc.contributor.advisorSyaufina, Lailan
dc.contributor.authorHendriana, Derry
dc.date.accessioned2024-02-05T02:27:48Z
dc.date.available2024-02-05T02:27:48Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137482
dc.description.abstractKebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang paling sering terjadi di hutan alam maupun hutan tanaman di Indonesia. Beberapa kali kebakaran hutan yang luas terjadi sejak awal tahun 1980-an, yaitu pada tahun 1982-1983, 1987, 1991, 1994 dan 1997-1998, telah menimbulkan kerugian besar secara ekonomi maupun terhadap kerusakan ekosistem (Anonimous, 1998). Pendugaan terhadap kebakaran hutan yang mungkin timbul merupakan salah satu kegiatan yang penting dalam rangka pengendalian kebakaran hutan. Kegiatan ini salah satunya dapat dilakukan melalui analisa keberadaan hotspot di lapangan. Hotspot merupakan titik panas yang dapat dimonitor oleh satelit NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) yang dilengkapi dengan sensor Advance Very High Resolution Radiometer (AVHRR). Di samping itu unsur iklim (curah hujan) sangat erat pengaruhnya terhadap kebakaran hutan dan lahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai hubungan antara curah hujan dengan penyebaran hotspot sebagai indikator kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau dan menganalisis penyebaran hotspot di Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riau pada periode tahun 1997-2005. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kebakaran Hutan dan Lahan Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor selama dua bulan, dari bulan Maret 2006 sampai April 2006. Data hotspot bulanan Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau Periode 1997-2005 diperoleh dari Kementrian Negara Lingkungan Hidup Republik Indonesia, data luas lahan terbakar dari Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PUSDALKARHUTLA) Provinsi Riau dan data iklim bulanan (curah hujan bulanan) Kabupaten Rokan Hilir, Propinsi Riau Periode 1997-2004 dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Jakarta. Analisis data dilakukan dengan uji ANOVA untuk mengetahui hubungan antara unsur iklim (curah hujan) dengan hotspot dengan perhitungan nilai jumlah hari hujan per bulan, perhitungan nilai intensitas curah hujan. Untuk mengetahui signifikan atau tidak hubungan antara beberapa parameter curah hujan yang meliputi nilai curah hujan bulanan, nilai curah hujan bulanan rata-rata, nilai intensitas curah hujan dan jumlah hari hujan per bulan dengan jumlah deteksi hotspot dilakukan uji ANOVA dengan sofware SPSS 12. Dilakukan analisis data y (hotspot) dan x (jumlah hari hujan) yang dihubungkan menggunakan model regresi linear atau model regresi non-linear dengan menggunakan program Curve Expert untuk menemukan model persamaan yang terbaik dari hubungan antara hotspot dan curah hujan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKabakaran hutanid
dc.subject.ddcRiauid
dc.subject.ddcRokan Hilirid
dc.titleAnalisis kejadian kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Rokan Hilir Propinsi Riauid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record