Show simple item record

dc.contributor.advisorCahyaningsih, Umi
dc.contributor.authorIndriani, Ratna
dc.date.accessioned2024-02-05T01:40:07Z
dc.date.available2024-02-05T01:40:07Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137444
dc.description.abstractBerak darah atau koksidiosis sekum merupakan penyakit yang disebabkan oleh Eimeria tenella yang menyerang unggas terutama ayam. Pada ayam dew tampak gejala klinis seperti: pucat, kurus yang berlangsung lama, sering lumpuh, nafsu makan turun, dan mencret berwarna kecoklatan atau bercampur darah (Akoso, 1993). Meniran (Phyllantus niruri L) merupakan familia dari Euphorbiaceae. Kandungan fitokimia dari meniran adalah senyawa flavonoid (quercetin), phyllanthin, dan hypophyllanthin yang berfungsi sebagai imunostimulator, dan niruriside sebagai antimikroba (Kardinan, 2004). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian meniran (Phyllanthus niruri L) dengan dosis bertingkat terhadap stadium perkembangan Eimeria tenella pada sekum ayam. Sebanyak lima puluh empat ekor ayam jantan petelur umur 2 minggu dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu Kontrol Negatif (KN), Kontrol Positif (KP), Kontrol Obat (KO), Meniran dosis 5 ml/kg BB (MN1), 10 ml/kg BB (MN2), dan 15 ml/kg BB (MN3). Pada hari ke-6,9 dan 15 setelah infeksi, 3 ekor dari masing-masing kelompok ayam dimatikan dan sekumnya diambil untuk dibuat preparat histopatologi dan dilakukan pengamatan mikroskopik terhadap jumlah skizon, mikrogamet, makrogamet, dan ookista. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh jumlah skizon dengan pemberian MN1, MN2 dan MN3 pada hari ke-6, 9 dan 15 setelah infeksi sangatlah tinggi, hal ini menunjukkan bahwa meniran belum mampu membunuh Eimeria tenella pada stadium skizon. Pemberian infusa meniran berpengaruh pada stadium mikrogamet, makrogamet dan ookista. Jumlah mikrogamet lebih rendah pada hari ke-9 setelah infeksi pada pemberian MN1 dan MN2 jika dibandingkan dengan kontrol positif. Jumlah makrogamet menurun pada hari ke-15 setelah infeksi dengan pemberian MNI, MN2 dan MN3 jika dibandingkan dengan kontrol positif. Rata-rata jumlah ookista pada hari ke-6, 9 dan 15 setelah infeksi dengan pemberian MN1, MN2 dan MN3 lebih rendah jika dibandingkan dengan kontrol positifid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAyamid
dc.subject.ddcMeniranid
dc.subject.ddcEimeria tenellaid
dc.titlePengaruh pemberian meniran, Phyllanthus niruri Linn. dengan dosis bertingkat terhadap stadium perkembangan Eimeria tenella pada sekum ayamid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record