Show simple item record

dc.contributor.advisorAbdullah, Tatat Sutarman
dc.contributor.authorTohir
dc.date.accessioned2024-02-05T00:36:11Z
dc.date.available2024-02-05T00:36:11Z
dc.date.issued1988
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137420
dc.description.abstractTujuan penelitian adalah untuk mengklasifikasikan Andosol Afdeling Cicacing Perkebunan Teh Patuahwattee, Pasir Jambu, Bandung ke dalam Order Andisol. Penelitian dilakukan di wilayah Perkebunan Teh Patuahwattee, Pasir Jambu, Bandung; Balai Penelitian Tanaman Pangan, Cimanggu Bogor; dan di laboratorium Fisika dan Kimia Jurusan Tanah, Institut Pertanian Bogor sejak bulan Oktober 1986 sampai Juni 1987. Di dalam melakukan penelitian di lapang menggunakan metode survai dan klasifikasi tanah terhadap tiga profil pewakil pada satu satuan transek lereng. Penentuan dan pengukuran lereng dilakukan dengan Kompas/Clinometer Suun- to dan meteran. Deskripsi profil dilakukan dengan mengi- kuti cara-cara pada buku Pedoman Pengamatan Tanah di La- pang (LPT, 1967). Sifat morfologi tanah yang diamati me- liputi warna tanah, tekstur di lapang, struktur, konsis- tensi dan sifat-sifat lainnya. Sifat fisika dan kimia yang dianalisis meliputi semua sifat yang berhubungan langsung dengan kepentingan klasifikasi tanah. Sistem klasifikasi yang digunakan adalah sistem Taksonomi Tanah (Soil Survey Staff, 1975) dan sistem klasifikasi usulan Smith (1978 dalam ICOMAND, 1987). Tanah daerah penelitian berkembang dari bahan induk abu volkan yang bersusunan andesitik basalt dengan asosi- asi mineral hipersten-augit kecuali pada Pl dari kedala- man 120 cm ke bawah dan P2 pada kedalaman 158 - 186 cm cenderung berasosiasi mineral hornblenda. Pengklasan ke dalam kedua asosiasi mineral tersebut merupakan suatu kecenderungan saja karena berdasarkan kriteria Mohr dan Baren (1960) tidak didapatkan angka yang tepat serta menunjukkan proses ketidak-sinambungan litologik. Hal ini juga terbukti dari penyebaran mineral fraksi beratnya pada tiap-tiap lapisan/horizon berbeda dan tidak seragam. Terjadinya proses ketidak-sinambungan litologi dan seba- ran mineral di dalam lapisan/horizon yang berbeda ini di- sebabkan oleh perbedaan umur bahan induk karena proses ge- ogenesis, jenis bahan induk serta perbedaan tingkat pela- pukan. Tanah belum mengalami perkembangan yang lanjut. Berdasarkan penemuan pengetahuan-pengetahuan sebelum- nya tentang sifat dan ciri genetik suatu jenis tanah maka sistem pengklasifikasian tanah selalu disempurnakan. De- mikian halnya dengan jenis tanah yang ada di daerah peneli- tian ini dimana menurut sistem klasifikasi Taksonomi Tanah termasuk ke dalam Suborder Andept dari Order Inceptisol…dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengklasifikasian Andosol Afdeling Cicacing Perkebunan Teh Patuahwattee Pasir Jambu Bandung Ke Dalam Order Ardisolid
dc.titlePengklasifikasian Andosol Afdeling Cicacing Perkebunan Teh Patuahwattee Pasir Jambu Bandung Ke Dalam Order Ardisolid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record