Show simple item record

dc.contributor.advisorSoedomo, Sudarsono
dc.contributor.authorKoswara, Engkos
dc.date.accessioned2024-02-01T09:01:13Z
dc.date.available2024-02-01T09:01:13Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137227
dc.description.abstractPopulasi penduduk Indonesia yang telah mencapai 210 juta jiwa lebih akan memunculkan berbagai permasalahan. Masalah-masalah tersebut muncul akibat peningkatan kebutuhan hidup, salah sarunya kebutuhan akan sumber daya alam yang tersedia untuk dapat dimanfaatkan seperti, pangan, air, lapangan pekerjaan serta lahan. Baik secara langsung ataupun tidak langsung, penurunan kualitas lahan karena populasi penduduk yang tinggi akan berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat khususnya yang masih bergantung pada sumber daya alam. Akibat penurunan kualitas lahan tersebut biasanya pendapatan masyarakat ikut menurun. Salah satu alternatif yang dapat ditawarkan untuk mengurangi penurunan kualitas lahan tersebut adalah pembangunan hutan rakyat, yakni dengan menanam tanaman berkayu yang mempunyai nilai komersial terutama di lahan-lahan yang marginal ataupun lahan kering yang tidak produktif. Pembangunan hutan rakyat ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat baik dari segi ekonomi, ekologi maupun dari segi sosial. Hasil penelitian yang dilakukan di Pekan Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Barat menunjukan bahwa hutan rakyat mempunyai peranan yang penting terhadap pendapatan rumah tangga petani. Kontribusi rata-rata pengelolaan hutan rakyat terhadap pendapatan total rumah tangga sebesar Rp. 5.241.330 per tahun atau 28, 12% dari pendapatan total masyarakat Pekon Pahniungan. Kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan rumah tangga petani tergantung pada luas kepemilikan lahan. Untuk kepemilikan lahan kurang dari I ha memberikan kontribusi sebesar 20, 19%, untuk pemilikan lahan antara I ha sampai 2 ha memberikan kontribusi 28,00%, dan untuk kepemilikan lahan lebih dari 2 ha memberikan kontribusi 35,75%. Persentase pendapatan terhadap pengeluaran secara keseluruhan dari tiga kelas kepemilikan lahan adalah 206,74%. Dengan kata lain, masyarakat Pekon Pahmungan dapat memenuhi kebutuhannya, bahkan mempunyai sisa. Apabila diukur dengan menggunakan kriteria garis kemiskinan Sajogyo (1977), seluruh petani responden berada di atas garis kemiskinan. Pengeluaran rumah tangga petani bervariasi, secara keseluruhan rata-rata pengeluaran rumah tangga petani dalam satu tahun adalah Rp. 9.570.380. Pengeluaran digunakan untuk keperluan konsumsi non beras sebesar 59,79%, pengeluaran untuk beras sebesar 23,82%, pengeluaran untuk pendidikan 3,62%, iuran dan pajak 0,41%, pengeluaran untuk listrik 4,22% dan keperluan lainnya 8,13%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKontribusi hutan rakyatid
dc.subject.ddcPendapatan petaniid
dc.titlePeranan dan kontribusi hutan rakyat terhadap pendapatan rumah tangga petani : studi kasus Pekon Pahmungan Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Lampung Baratid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record