dc.description.abstract | Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) adalah salah satu dari 41 taman
nasional yang ada di Indonesia dan merupakan yang terluas di Asia Tenggara. Dalam
SK Menteri Kehutanan No 192/KPTS-II/1996 tanggal 1 Mei 1996, TNKS yang
mempunyai luas 1.368.000 ha ini meliputi empat propinsi yaitu Jambi, Sumatera
Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan. TNKS menyimpan keanekaragaman hayati
yang cukup tinggi dimana masyarakat sekitar sangat tergantung pada taman nasional
ini. Interaksi yang kuat antara masyarakat dengan TNKS menyebabkan masyarakat
terlibat langsung ataupun tidak langsung dalam pengelolaan dan pemanfaataan
sumber daya yang ada di sekitar taman nasional ini. Salah satu pengelolaan sumber
daya yang dikembangkan oleh masyarakat lokal di sekitar kawasan TNKS adalah
sistem agroforestri khas pelak. Agroforestri memadukan dua komponen tanaman
yaitu kayu dan bukan kayu, yang ditanam secara bersamaan maupun berurutan di
dalam atau di luar kawasan hutan yang bertujuan untuk memaksimalkan produksi
jangka panjang. Untuk mengetahui nilai manfaat dari hasil pelak secara kuantitatif,
salah satu cara yang dapat dilakukan adalah menghitung nilai hasil pelak. Nilai
manfaat hasil pelak dapat dihitung melalui penelitian khusus, sehingga akhirnya
diperoleh pendekatan terhadap nilai manfaat hasil pelak bagi masyarakat sekitar
taman nasional.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi jenis-jenis dan pemanfaatan hasil pelak oleh masyarakat di sekitar Taman Nasional Kerinci Seblat dan menentukan nilai ekonomi hasil pelak, berupa nilai kegunaan. ... | id |