Show simple item record

dc.contributor.advisorSaharjo, Bambang Hero
dc.contributor.authorEvrizal, Zevie Tresna
dc.date.accessioned2024-02-01T08:50:38Z
dc.date.available2024-02-01T08:50:38Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137224
dc.description.abstractKebakaran hutan merupakan salah satu bentuk gangguan yang makin sering terjadi. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan cukup besar mencakup kerusakan ekologis, menurunnya keanekaragaman hayati, merosotnya nilai ekonomi hutan dan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro maupun global, dan asapnya mengganggu kesehatan masyarakat serta mengganggu transportasi baik darat, sungai, danau, laut, dan udara. Pengaruh lain yang dapat ditimbulkan oleh kebakaran hutan adalah menurunnya atau matinya organisme tanah yang sangat berguna bagi kesuburan tanah, misalnya serangga. Serangga tanah memiliki peranan penting dalam ekosistem hutan, yaitu sebagai perombak bahan organik dan mensintesa serta melepaskan kembali bahan anorganik yang tersedia bagi tumbuhan hijau. Pengaruh yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan dapat berupa kematian serangga tanah sehingga dapat mempengaruhi keragaman dan kelimpahan serangga tanah tersebut. Lokasi penelitian terletak dalam kawasan Hutan Tanaman Industri PT. Musi Hutan Persada, Popinsi Sumatera Selatan. Pelaksanaan penelitian mulai bulan Mei 2006 sampai dengan bulan Juni 2006. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: alkohol 70%, tabung film, label, buku identifikasi serangga, kalkulator, dan kamera. Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain penjepit (pinset), kaca pembesar, dan alat tulis. Pengumpulan serangga dilakukan pada areal sesudah terbakar. Cara pengumpulan serangga tersebut dilakukan dengan membuat petak tunggal yang berukuran 20 m x 20 m pada setiap areal sesudah terbakar yang akan diteliti. Sebagai control atau pembanding adalah plot areal hutan yang belum pernah terbakar. Setelah pembuatan plot selesai maka dilakukan pengumpulan serangga-serangga tanah tersebut. Untuk itu, pada plot 20 mx 20 m dibuat sebanyak 16 buah sub-plot masing-masing berukuran 1 mx 1 m, diletakkan secara sistematik, masing-masing sub-plot berjarak 5 m. Pengumpulan serangga tanah dari setiap sub-plot dilakukan dengan dua cara: Untuk menangkap serangga yang aktif di permukaan tanah dilakukan dengan cara mengumpulkan semua serasah yang ada dipermukaan tanah pada setiap sub-plot. Serangga-serangga dikumpulkan dengan cara memilih secara manual atau langsung ditangkap dan Untuk serangga yang aktif di dalam tanah pada sub-plot tersebut digali sedalam 10 cm (volume tanah yang diambil, 1 m x 1 m x 0,01 m = 0,01 m³ = 10 l/plot). Dalam analisis data ini dipergunakan metode Indeks Kekayaan Jenis Margalef (Dmg), Indeks Shannon-Wiener (H'), Indeks Nilai Penting (INP), Nilai Evenness (E) dan Index of Similarity (IS). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcSerangga tanahid
dc.subject.ddcKebakaran hutanid
dc.subject.ddcTegakan puspaid
dc.subject.ddcSchima wallichii Korth.id
dc.titleDampak kebakaran hutan terhadap kelimpahan serangga tanah pada areal bekas terbakar di tegakan puspa (Schima wallichii Korth.) : studi kasus diHTI PT. Musi Hutan Persadaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record