Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo, Setyo
dc.contributor.authorHairil Anwar S.
dc.date.accessioned2024-02-01T01:33:07Z
dc.date.available2024-02-01T01:33:07Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/137039
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai gambaran klinis pada kucing setelah pemberian variasi dosis Atropine sulfate untuk kepentingan medikasi preanastetik serta untuk mengetahui dosis yang aman berdasarkan gambaran klinis. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedis Departemen Klinik, Reproduksi dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, pada 16 Januari sampai tanggal 30 Januari 2005. Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 12 ekor kucing yang sehat secara klinis, berumur (2,33±0,578) dan berat badan (3,17±0,17) kg BB. Hewan dibagi atas dua kelompok perlakuan dengan penyuntikan pada dosis berturut-turut 0,05 mg/kg BB dan 0,1 mg/kg BB. Bahan medikasi preanastetik yang digunakan adalah Atropine sulfate 0,25 mg/ml. Parameter yang diamati yaitu frekuensi denyut jantung, frekuensi respirasi, suhu tubuh dan gejala klinis lainnya seperti muntah, relaksasi otot, dilatasi pupil, rasa nyeri, warna mukosa, urinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 0,05 mg/kg BB dan dosis 0,1 mg/kg BB pada frekuensi respirasi menurun dari menit ke-15 sampai menit ke-30 kemudian meningkat pada menit ke-45 sampai hewan sadar. Sedangkan untuk suhu tubuh pada dosis 0,05 mg/kg BB menurun pada menit ke-15 kemudian naik pada menit ke-30 sampai hewan sadar tetapi dosis 0,1 mg/kg BB terjadi peningkatan mulai menit ke-15 sampai hewan sadar. Frekuensi denyut jantung pada dosis 0,05 mg/kg BB dan dosis 0,1 mg/kg BB meningkat dari menit ke-15 sampa hewan sadar. Muntah, urinasi dan defekasi tidak dijumpai disetiap perlakuan pada semua kucing baik dosis 0,05 mg/kg BB dan dosis 0,1 mg/kg BB tetapi relaksasi otot berlangsung dengan baik, terjadi dilatasi pupil, warna mukosa memucat, rasa nyeri berkurang, sikap menjilat-jilat dan hewan banyak rebahan. Dosis Atropine sulfate yang lebih tinggi dapat meningkatkan suhu tubuh dan frekuensi jantung, sebaliknya menekan frekuensi nafas. Pemberian Atropine sulfate pada dosis 0,05 mg/kg BB pada kucing memberikan gambaran klinis Lebih baik dibandingkan pada dosis 0,1 mg/kg BB dan berpeluang sebagai dosis yang amanid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcGambaran klinis kucingid
dc.titleGambaran klinis pada kucing setelah pemberian atropine sulfate, suatu bahan medikasi preanastetikid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record