dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian getah batang pohon pisang ambon (Musa paradisiaca var. sapientum) terhadap kecepatan persembuhan luka kulit pada mencit berdasarkan gambaran patologi anatomi dan histopatologi. Sebanyak 45 ekor mencit strain DDY umur 4-6 minggu yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (tidak diberi perlakuan), kontrol positif (diberi Bioplacenton) dan kelompok yang diberi getah batang pohon pisang ambon. Semua mencit dilukai dibagian punggungnya sepanjang 1-1.5 cm. Pengamatan patologi anatomi dilakukan setiap hari, dan pada hari ke 3, 5, 7, 14 dan 21 pasca perlukaan mencit dieuthanasia untuk diambil kulit bekas luka guna pengamatan histopatologi. Parameter pengamatan patologi anatomi adalah adanya pembekuan darah, terbentuknya keropeng, penutupan luka dan ukuran luka, sedangkan parameter histopatologi adalah jumlah makrofag, neutrofil, limfosit, neokapiler, persentase re-epitelisasi dan ketebalan jaringan ikat (fibroblas). Semua data kuantitatif diuji secara statistik menggunakan Analisa Sidik Ragam (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji wilayah berganda Duncan, sedangkan data kualitatif yaitu disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian getah batang pohon pisang Ambon mempercepat proses persembuhan luka. Pada pengamatan patologi anatomi kelompok getah lebih cepat membentuk keropeng dan menutup luka. Hasil uji statistik pada parameter makrofag, neutrofil dan limfosit pada kelompok getah menunjukan hasil yang berbeda nyata (P<0.05) dengan kelompok kontrol. Pada kelompok getah jaringan ikat lebih cepat terbentuk dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kontrol positif (Bioplacenton). Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan guna mempelajari mekanisme aktivitas zat aktif, efek toksik dan kemungkinan dapat digunakannya secara luas baik pada hewan dan manusia. | id |