Identifikasi Senyawa Antioksidan dari Daun Pegagan (Centella asiatica) Menggunakan Pendekatan Metabolomik
Abstract
Centella asiatica merupakan salah satu tanaman obat yang sering dimanfaatkan sebagai obat tradisional maupun makanan fungsional karena memiliki beberapa aktivitas biologis, salah satunya adalah antioksidan. Aktivitas biologis pada tanaman dipengaruhi oleh komposisi dan konsentrasi senyawa bioaktifnya. Komposisi dan konsentrasi ini akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pelarut pengekstraksi yang berbeda. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi senyawa aktif yang berpotensi sebagai antioksidan menggunakan pendekatan metabolomik berbasis liquid cromatography mass spectrometry/mass spectrometry (LC-MS/MS).
C. asiatica diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut air, etanol 30%, etanol 50%, etanol 70%, dan etanol p.a. Aktivitas antioksidan ditentukan menggunakan metode 2,2-difenil-1-pikrilhidrazin (DPPH) dan asam askorbat digunakan sebagai kontrol positif. Metabolit dalam ekstrak C. asiatica diidentifikasi menggunakan LC-MS/MS. Setiap ekstrak dikelompokkan menggunakan principal component analysis (PCA), dan prediksi senyawa antioksidan dengan orthogonal partial least squares-discriminant analysis (OPLS-DA).
Ekstrak C. asiatica memiliki rendemen ekstraksi yang berkisar antara 5,55±0,30 sampai dengan 20,93±0,71 %. Aktivitas antioksidan ekstrak C. asiatica menghasilkan nilai IC50 yang berkisar dari 72,48±2,42 hingga 256,46±1,64 µg/mL. Ekstrak etanol 70% memiliki aktivitas antioksidan paling kuat, sedangkan ekstrak air paling lemah. Sebanyak 35 metabolit berhasil diidentifikasi secara putatif menggunakan LC-MS/MS, yang terdiri atas 10 metabolit golongan terpena, 10 metabolit dari golongan fenolik, 5 metabolit dari golongan flavonoid, 7 metabolit dari golongan asam lemak, dan 3 metabolit golongan lainnya. Analisis data multivariat PCA berhasil mengelompokkan metabolit berdasarkan pelarut pengekstraksinya, dan OPLS-DA mampu mengklasifikasikan metabolit menjadi dua kelompok, yaitu aktif antioksidan (ekstrak etanol 70% dan etanol 50%) dan tidak aktif antioksidan (ekstrak etanol p.a., etanol 30%, dan air). Lima metabolit diprediksi berpotensi sebagai antioksidan, yaitu asam 4,5-dikaf eoilkuinat (11), kaempferol (13), dan 3 senyawa unknown. Kelima metabolit tersebut memiliki nilai p<0,05, fold change >1, dan VIP >1 yang menunjukkan metabolit tersebut berpengaruh signifikan terhadap aktivitas antioksidan.