dc.description.abstract | Salah satu model yang dapat mensimulasikan hubungan hujan-limpasan dan juga memberikan dugaan hasil sedimen adalah model ANSWERS (Areal Nonpoint Source Watershed Environment Respons Simulation). Pemilihan model ANSWERS pada penelitian ini didasarkan atas kemampuannya menampilkan kondisi DAS dalam bentuk spasial serta dapat mendeteksi sumber-sumber erosi di dalam DAS. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji penerapan model ANSWERS dalam memprediksi aliran permukaan dan sedimen yang diterapkan di Sub DAS Ciliwung Hulu SPAS Tugu Utara, Bogor, Propinsi Jawa Barat.
Penelitian dilakukan di Sub DAS Ciliwung Hulu di desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mulai bulan Februari sampai dengan April 2004. Metode penelitian meliputi pengumpulan data kondisi fisik lapang sebagai masukan model ANSWERS, pengukuran aliran permukaan dan sedimen dilapang, verifikasi model, dan simulasi penggunaan lahan.
Berdasarkan hasil analisis, jumlah aliran permukaan hasil pengukuran di lapang lebih tinggi yaitu sebesar 83 812.35 m³ dibandingkan dengan hasil prediksi model yaitu sebesar 67 406.76 m³. Sedangkan pada pengukuran sedimen, jumlah sedimen hasil prediksi model sebesar 483.0 kg/ha tidak jauh berbeda dengan hasil pengukuran di lapang yaitu sebesar 409.9 kg/ha.
Hasil uji berpasangan terhadap aliran permukaan dan sedimen hasil pengukuran dan prediksi dengan tingkat kepercayaan 95% menunjukkan bahwa aliran permukaan dan sedimen hasil pengukuran dan prediksi model secara statistik tidak berbeda nyata dengan nilai koefisien determinasi (R2) aliran permukaan dan sedimen masing-masing sebesar 0.91 dan 0.87. Dengan demikian model ANSWERS dapat digunakan untuk memprediksi aliran permukaan dan sedimen di Sub DAS Ciliwung Hulu.
Penambahan luas hutan seluas 35 Ha atau 34% pada skenario 2 mengakibatkan penurunan aliran permukaan sebesar 5.3% yaitu dari 18 376.44 m³ per kejadian hujan menjadi 17 402.94 m³ per kejadian hujan, dan menurunkan sedimen sebesar 47.6% yaitu dari 128 kg/ha per kejadian hujan menjadi 76 kg/ha per kejadian hujan. Sementara itu, penambahan luas kebun campuran dan pemukiman pada skenario 1(a) sebesar 10% dan 19%, 1(b) sebesar 18% dan 37%, serta 1(c) sebesar 27% dan 56% mengakibatkan peningkatan jumlah aliran permukaan dan sedimen masing-masing sebesar 1(a) 2.7% dan 7%, 1(b) 5.6% dan 14%, serta 1(c) 6.6% dan 14.8%. | id |