dc.description.abstract | Model USLE dikembangkan dalam skala plot, dan ekstrapolasi pada skala yang lebih luas akan mengalami deviasi, karena belum dipertimbangkannya keragaman spasial dalam suatu wilayah DAS. Untuk itu pengintegrasian konsep keruangan (spasial) ke dalam model penduga erosi USLE merupakan tindakan yang diperlukan untuk mengatasi kelemahan model ini.
Penelitian bertujuan untuk: a) memprediksi erosi Sub DAS Ciliwung Hulu dengan menggunakan model USLE berbasis sel dengan menggunakan alat model PCRaster, b) memprediksi erosi Sub DAS Ciliwung Hulu dengan menggunakan model USLE berbasis satuan lahan dan c) menilai keakuratan model dengan membandingkan besaran sedimen hasil prediksi model USLE berbasis sel dengan besaran sedimen hasil pengukuran lapangan.
Besaran erosi hasil prediksi USLE berbasis sel maupun berbasis satuan lahan jauh lebih besar (berbeda nyata) dibandingkan sedimen hasil pengukuran di lapang. Hasil prediksi erosi USLE yang dihitung per satuan lahan didapatkan bahwa erosi terbesar umumnya terjadi pada satuan lahan 4 yaitu ladang dengan kelas lereng yang curam, mempunyai nilai erodibilitas terbesar yaitu 0.35 dengan luas kurang lebih 16.5 ha. Sedangkan nilai erosi terkecil terjadi pada satuan lahan 11, yaitu pemukiman dengan kelas lereng yang landai, mempunyai nilai erodibilitas sebesar 0.15 dengan luas kurang lebih 4.5 ha.
Besaran erosi hasil prediksi USLE berbasis sel 35 kali lebih besar dibandingkan sedimen hasil pengukuran di lapang, sedangkan besaran erosi hasil prediksi USLE berbasis satuan lahan 114 kali lebih besar. Walaupun masih mempunyai perbedaan yang sangat nyata, erosi prediksi USLE berbasis sel lebih mendekati pengukuran di lapang dibandingkan dengan erosi berbasis satuan lahan. | id |