dc.description.abstract | Pemanfaatan kaju secara efisien sangat dibutuhkan dalam mengatasi menurunn!-a sumber daya hutan dam dan hutan tanaman. Hal ini tergantung kepada seberapa jauh pengetahuan terhadap sifat-sirat dasar kayu yang akan digunakw selungga kayu tersebut memang tepat untuk suatu produk. Usaha efisiensi pemanfaatan kaju dapat berupa perluasan kelas umur pemakaian kaju dengan menlperpendek daur tebang untuk meningkatkan produksinya, disamping memanfaatkan ka!u secara keseluruhan untuk mengurangi limbah. Kayu jati (Tectonagrai?dis L. f ) merupakan kayu yang mempunyai lapangan pemakaian yang luas karena sifat baik yang dimilikinya. Kenyataannya kayu jati yang mempunyai sifat-sifat baik tersebut dimiliki oleh pohon yang me~npunyai daur yang panjang. Penurunan daur pohon jati yalg dilakukan diharapkan dapat mempertaltankan sifat-sifat kayu jati yang berasal dari pohon yang mempunyai daur lebih panjang. Untuk itu diperlukan pengetahuan mengenai sifat-sifat fisik, mekanik, kimia dan keamtan kayu jati pada berbagai kelas umur. Salall satu sifat baik yang dimili oleh kayu jati adalalt keawetan alaminya. Martawiijaya (1965) ~ncngalakan bahwa ada p e n g d antara unur pohon jati dengan keawetan alaminya. Sehubungan dengan sifat ini; maka penelitian ini bertujuan untuk mengefaliui keawetan alami ka)u jati pada berbagai kelas umur dan kemungkinan dilakukannya penurunan daur pohon jati. Penelitian kealVetan alami kaju jati ini dilakukan secara lapangan (Grmje Iard-Test) dan laboratorium (Laboratory-Test) dengan metode "A4odified Pl'ood Block-Test" (MWBT-Test). Ballan baku contoh uji berupa kaju jati yang berasal dari KPH Saradan Perum Perltutani Unit I1 Jawa Tiniur dengan Kelas Umur I sampai Kelas Unlur VI. Conloh uji diusal~akan berasal dari kaju tern, dengan ukuran (1 x 1 x 2) cm untuk Laboratory -Test dan (5 x 5 s 60) cm untuk Grave Yard-Tesr. Pengujian secara lapangan dilakukan di Arborctuln Fakultas Kehutanan I~stituPt ertanian Bogor. Data hasil pengujian secara lapangan diolah dengan metoda Nonparanletrik untuk Rancangan Acak Lengkap (RAL), sedangkan data hasil pengujian secara laboratoriuni diolah dengan RAL dilanjutkan dengan Uji Duncan. | id |