Show simple item record

dc.contributor.advisorBasuni, Sambas
dc.contributor.advisorSunarminto, Tutut
dc.contributor.authorSamsudin, Nurhayati
dc.date.accessioned2024-01-30T02:49:43Z
dc.date.available2024-01-30T02:49:43Z
dc.date.issued2006
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136631
dc.description.abstractMasyarakat yang tinggal di sekitar kawasan maupun yang tinggal di dalam kawasan konservasi secara melembaga telah berinteraksi dengan kawasan tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, keberadaan daerah penyangga dituntut mampu memberikan keuntungan bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Pembinaan daerah penyangga kawasan konservasi merupakan salah satu program taman nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan dan memberikan alternatif kegiatan baru yang mengalihkan tekanan terhadap taman nasional. Berdasarkan Pasal 57 PP. No. 68 Tahun 1998, pembinaan daerah penyangga terdiri dari (1) Peningkatan pemahaman masyarakat terhadap konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya; (2) Peningkatan pengetahuan dan keterampilan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat; (3) Rehabilitasi lahan; (4) Peningkatan produktivitas lahan; (5) Kegiatan lain yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kegiatan pembinaan daerah penyangga yang dilaksanakan oleh Taman Nasional Gunung Gede Pangrango diantaranya adalah proyek bantuan kepada masyarakat dalam bentuk pohon serbaguna (Multipurpose Tree Species). Program pembinaan daerah penyangga dalam bentuk bantuan tanaman yang ditawarkan kepada masyarakat pemilik lahan daerah penyangga bertujuan untuk mengurangi interaksi masyarakat terhadap kawasan dan meningkatkan produktivitas lahan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan TNGP. Permasalahannya adalah apakah jenis-jenis tanaman yang diberikan sesuai dengan kondisi bio-fisik lahan dan diterima secara sosial maupun ekonomi masyarakat. Hasil penelitian Rusmana (2005) menunjukan bahwa tidak semua peserta proyek memahami dengan benar tentang proyek bantuan tanaman tersebut sehingga ada kemungkinan jenis tanaman yang diberikan kepada masyarakat tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Permasalahan seperti ini perlu diperhatikan agar program pembinaan daerah penyangga tersebut mendapat dukungan positif dari masyarakat sehingga pelaksanaannya berjalan lancar dan hasil serta manfaatnya sesuai dengan tujuan proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis tanaman MPTS yang sesuai dengan keinginan masyarakat dan kondisi bio-fisik wilayah. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan jenis-jenis tanaman yang dipilih oleh masyarakat beserta pertimbangannya (aspek ekonomis, aspek teknis, aspek sosial); (2) menentukan aspek utama dalam pertimbangan pemilihan jenis tanaman oleh masyarakat, dan (3) menentukan faktor utama dari setiap aspek pertimbangan. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan di dua desa penyangga TNGP, yaitu Desa Lemahduhur (Resort Cimande) Kecamatan Caringin Kabupaten Bogor dan Desa Galudra (Resort Gedeh) Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur. Penentuan jenis tanaman secara partisipatif dilakukan dengan menggunakan metode Focus Group Discussion (FGD). ...id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKawasan konservasiid
dc.titlePenentuan jenis pohon serbaguna secara partisipatif dalam rangka pembinaan daerah penyangga kawasan konservasi : studi kasus di Desa Lemahduhur dan Desa Galudra daerah penyangga Taman Nasional Gunung Gede Pangrangoid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record