Show simple item record

dc.contributor.advisorSartiami, Dewi
dc.contributor.advisorSuastika, Gede
dc.contributor.authorWidyanto, Hery
dc.date.accessioned2024-01-30T00:33:24Z
dc.date.available2024-01-30T00:33:24Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136560
dc.description.abstractDalam budidaya tanaman nanas, serangan dari organisme pengganggu tanaman merupakan kendala yang harus dihadapi petani. Penyakit layu nanas misalnya, dapat menimbulkan kerugian yang sangat besar terutama pada kultivar Smooth Cayenne dan penyakit ini memiliki daerah penyebaran yang sangat luas. Di Indonesia penelitian tentang penyakit layu nanas belum pernah dilakukan, sehingga masih banyak aspek yang perlu digali untuk mendapatkan informasi mengenai penyakit ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui luas serangan dan pola penyebaran penyakit layu nanas serta mengukur tingkat populasi kutu putih pada bagian-bagian tanaman nanas. Pengamatan penyakit dan kutu putih dilakukan di desa Bunihayu, Kecamatan Jalancagak, kabupaten Subang. Pengamatan penyakit dan kutu putih meliputi penghitungan luas serangan penyakit pada fase dan generasi tanaman yang berbeda, pola penyebaran penyakit layu dan kutu putih serta penghitungan populasi kutu putih pada setiap bagian tanaman nanas. Hasil pengamatan luas serangan menunjukkan penyakit layu nanas lebih banyak ditemukan pada pertanaman ratoon crop (40,97 52,24%) dibandingkan pada pertanaman plant crop (14,75 17,70 %). Hal ini lebih disebabkan pola pembudidayaan pada pertanaman ratoon tidak seintensif pada pertanaman plant crop terutama pengelolaan gulma serta sanitasi tanaman sakit yang kurang baik. Hasil pengamatan juga menunjukkan bahwa penyakit layu dan kutu putih lebih mudah menyebar antar tanaman dalam satu guludan dibandingkan antar tanaman dalam guludan yang berbeda. Kemungkinan disebabkan kerapatan tanaman dalam satu guludan yang sangat tinggi sehingga membuat kutu putih sebagai vektor penyakit dapat berpindah dari satu tanaman ke tanaman di sebelahnya. Penghitungan populasi kutu putih memberikan hasil yang berbeda antara tanaman plant crop berumur 14 bulan yang berumur 18 bulan. Pada tanaman plant crop 14 bulan, populasi kutu putih lebih banyak ditemukan pada bagian bawah tanaman (akar, pangkal batang dan pelepah daun), sedangkan pada tanaman plant crop 18 bulan, populasi kutu putih tertinggi ditemukan di bagian pangkal buah. Fakor nutrisi yang terkandung dalam buah nanas diduga menyebabkan perpindahan kutu putih ke bagian atas tanaman (pangkal buah).id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcNanasid
dc.subject.ddcKutu putihid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcSubangid
dc.titlePola penyebaran penyakit layu dan kutu putih pada perkebunan nanans(Ananas comosus (Linn.) Merr.) rakyat di Desa Bunihayu Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record