Show simple item record

dc.contributor.advisorPriyambodo, Swastiko
dc.contributor.authorAndriani, Devin Stapelia
dc.date.accessioned2024-01-30T00:19:21Z
dc.date.available2024-01-30T00:19:21Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136553
dc.description.abstractTikus termasuk Famili Muridae, Ordo Rodentia, terbagi atas tikus kecil dan tikus besar. Tikus kecil berwarna kelabu dengan ekor berambut, sedangkan tikus besar berwarna aneka ragam antara kelabu tua, coklat tua, hitam, atau putih dengan ekor bersisik. Tikus memakan segala macam bahan makanan manusia, merusak segala macam peralatan rumah tangga, dinding rumah serta tanaman hasil panen. Tikus memiliki palatabilitas pakan yang luas pada tanaman pangan antara lain serealia, kacang-kacangan, umbi-umbian, buah, dan sayuran. Teknologi pengendalian tikus spesifik lokasi merupakan teknik pengendalian yang sesuai dengan kondisi ekosistem, sosial, dan ekonomi masyarakat setempat yang diterapkan untuk mengelola agro-ekosistem dengan memperhatikan prinsip-prinsip PHT. Untuk pengendalian tikus sawah umumnya memakai pengendalian secara kultur teknis yaitu seperti teknik pergiliran tanaman dan pengaturan waktu tanam, gropyokan dan emposan, untuk tikus pohon dengan menggunakan pengendalian secara biologis atau hayati yaitu dengan menggunakan Tyto alba sebagai pengendali biologi, dan untuk tikus rumah dan got umumnya memakai bahan kimia sebagai pengendalian secara kimiawi. Cara lain yang cukup efektif tetapi kurang diperhatikan masyarakat sebagai salah satu teknik pengendalian yaitu menggunakan perangkap (fisik dan mekanis). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketertarikan tikus sawah, rumah, dan wirok kecil terhadap beberapa jenis perangkap. Selain itu untuk mengamati perilaku tikus berada di sekitar perangkap dan lamanya waktu dalam pemilihan perangkap. Metode yang dilakukan yaitu penggunaan empat jenis perangkap (multiple-capture live-traps, single-capture live-traps, single-capture kill-traps, dan sticky trap) dengan umpan kelapa bakar. Kelapa dimasukkan di dalam perangkap yang diletakkan secara acak di dalam arena. Selain itu dilakukan juga pengamatan perilaku tikus ketika dilepaskan ke dalam arena hingga masuk ke dalam perangkap. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa tikus sawah dan tikus rumah cenderung tertarik pada single-capture live-traps, sedangkan wirok kecil pada multiple-capture live-traps. Perilaku tikus selama di dalam arena dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu tikus berukuran kecil lebih aktif sedangkan tikus berukuran besar lebih pasif (diam). Pemilihan perangkap dan waktu yang dibutuhkan selama perlakuan tidak berbeda nyata antar spesies tikus dan jenis kelamin.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcTikus sawahid
dc.titleKeterkaitan tikus sawah(Rattus argentiventer Rob.&Klo.), tikus rumah(Rattus rattus diardii Linn.) dan wirok kecil(Bandicota bengalensis Gray & Hardwicke) terhadap beberapa jenis perangkapid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record