Show simple item record

dc.contributor.advisorWinasa, I. Wayan
dc.contributor.authorWidya, Willy Aswantoso
dc.date.accessioned2024-01-29T08:57:41Z
dc.date.available2024-01-29T08:57:41Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136540
dc.description.abstractKumbang jelajah Paederus fuscipes Curt. (Coleoptera: Staphylinidae) adalah salah satu predator yang cukup penting dalam menekan populasi wereng di pertanaman padi dan beberapa jenis hama di pertanaman kedelai. Kumbang ini bersifat polifag yaitu mampu memangsa beberapa jenis hama pada berbagai pertanaman. Penelitian tentang kelimpahan P. fuscipes selama ini banyak dilakukan di pertanaman padi dan kedelai, sedangkan pada pertanaman lain seperti kacang hijau, jagung dan ketimun informasinya masih sangat terbatas. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kelimpahan kumbang P. fuscipes pada ekosistem pertanaman kedelai, kacang hijau, jagung dan ketimun. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai September 2004 di Desa Mekarwangi, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Identifikasi dilakukan di Laboratorium Ekologi Serangga, Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Pengamatan yang dilakukan pada pertanaman kedelai menggunakan dua cara yaitu pengamatan langsung dan menggunakan mesin penyedot serangga D- Vac. Sedangkan pada pertanaman kacang hijau, ketimun dan jagung hanya menggunakan cara pengamatan langsung, yaitu dengan menghitung secara langsung jumlah imago P. fuscipes pada setiap unit tanaman contoh. Selain itu diamati juga predator lainnya yaitu laba-laba dan Coccinellidae. Jumlah unit contoh pada setiap lahan pertanaman adalah 30 rumpun. Penentuan letak unit contoh dilakukan secara sistematis dan menyebar di dalam petak pertanaman. Pengamatan dilakukan pagi hari antara pukul 06:00-09:00 WIB dan sore hari pukul 15:00-17:30 WIB. Lama waktu pengamatan dan penyedotan untuk setiap unit contoh rata-rata selama 2 menit. Kelimpahan laba-laba pada pertanaman kedelai, kacang hijau dan ketimun lebih dominan dibandingkan kumbang P. fuscipes dan Coccinellidae. Kelimpahan kumbang P. fuscipes umumnya rendah pada awal pertumbuhan tanaman kemudian meningkat seiring dengan bertambahnya umur tanaman. Untuk kelimpahan laba-laba pada keempat pertanaman menunjukkan pola yang hampir sama yaitu tinggi diawal masa pertumbuhan tanaman kemudian secara bertahap menurun hingga menjelang dipanen. Sedangkan kelimpahan Coccinellidae selalu rendah pada keempat pertanaman yang diamati bila dibandingkan dengan kedua predator lainnya. Pada pertanaman kedelai populasi P. fuscipes mencapai puncaknya pada umur tanaman 48 HST dengan kelimpahan populasi 57 individu per 30 rumpun atau rata-rata 1,9 individu per rumpun tanaman. Pada pertanaman kacang hijau kelimpahan P. fuscipes masih tetap tinggi pada umur tanaman 69 HST.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKumbang jelajahid
dc.subject.ddcEkosistemid
dc.titleKelimpahan kumbang jelajah, Paederus fuscipes Curt.(Coleoptera:Staphylinidae) pada empat ekosistem pertanaman di Kecamatan Ciranjang, Cianjurid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record