Show simple item record

dc.contributor.authorSutrisno
dc.date.accessioned2024-01-29T07:31:04Z
dc.date.available2024-01-29T07:31:04Z
dc.date.issued2024-01-26
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136519
dc.description.abstractTanaman garut merupakan komoditas potensial sumber karbohidrat, protein, vitamin, lemak, mineral, dan serat. Budidaya tanaman garut umumnya dilakukan di bawah tegakan hutan atau tanaman kayu pekarangan sehingga meningkatkan produktivitas lahan. Perubahan iklim global mengakibatkan perubahan pola curah hujan sehingga mengakibatkan curah hujan tinggi dan mengalami banjir pada suatu wilayah dan kekeringan pada daerah lainnya. Cekaman genangan dan kekeringan berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang terlihat pada penurunan aktivitas fotosintesis, penyerapan unsur hara, pertumbuhan vegetatif, dan generatif. Toleransi tanaman garut terhadap cekaman naungan, genangan dan kekeringan belum banyak dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat toleransi tanaman garut pada cekaman naungan, genangan dan kekeringan. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Jambegede Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) Dusun Keras Desa Kemiri Kepanjen Malang pada Agustus 2022- Juni 2023. Percobaan terdiri dari dua faktor yaitu tingkat naungan (0%, 25%, 50%, 75%) dan level cekaman air (Tergenang 5 hari, 10 hari, 15 hari, interval penyiraman 5 hari, 10 hari, 15 hari, 20 hari). Perlakuan diterapkan pada rancangan tersarang pada naungan dalam kelompok teracak lengkap. Percobaan terdiri dari 3 kelompok sehingga jumlah satuan percobaan adalah 4 x 7 x 3 = 84 satuan percobaan. Pengamatan dilakukan pada karakter aktivitas fotosintesis, kandungan pigmen daun, serapan unsur hara (N, P, K, Ca, Mg, Fe), pertumbuhan batang tanaman (tinggi, jumlah, diameter, bobot basah dan kering), daun (jumlah, luas, bobot), akar (jumlah, panjang, volume, bobot), dan umbi (jumlah, panjang, diameter, bobot). Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas naungan menurunkan aktivitas fotosintesis, konduktansi stomata, transpirasi, jumlah dan diamater batang, jumlah dan total luas daun, jumlah dan panjang akar, bobot akar, batang, daun, dan serapan hara P dan Fe. Cekaman naungan meningkatkan tinggi tanaman, luas helai daun, bobot umbi, serapan hara N, dan mempertahankan kandungan pigmen daun. Cekaman genangan meningkatkan jumlah akar adventif, bobot akar, panjang akar, bobot batang, bobot daun, bobot umbi, dan serapan Fe. Cekaman genangan menurunkan kandungan pigmen daun, serapan hara N, dan P. Cekaman kekeringan meningkatkan kandungan pigmen daun namun menurunkan pertumbuhan semua karakter vegetatif dan generatif tanaman garut. Kandungan flavonoid, fenolik, dan antioksidan daun paling tinggi diperoleh pada naungan 0% dan 75%. Kandungan flavonoid dan antioksidan umbi paling tinggi diperoleh pada naungan 0% dan 25% sedangkan kandungan fenolik pada naungan 50% dan 75%. Kandungan flavonoid, fenolik, dan antioksidan daun paling tinggi diperoleh pada cekaman kekeringan daripada cekaman genangan sedangkan kandungan flavonoid, fenolik, dan antioksidan umbi paling tinggi diperoleh pada cekaman genangan. Tanaman garut memberikan hasil tertinggi pada naungan 50% dan 75%. Cekaman genangan hingga 15 hari dan interval pengairan 10 hari masih memberikan pertumbuhan vegetatif dan hasil tertinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.titlePertumbuhan dan Hasil Tanaman Garut (Maranta arundinacea Linn.) pada Cekaman Ganda Naungan dan Airid
dc.title.alternativeGrowth and yield of arrowroot (Maranta arundinacea Linn.) plants under both shading and water stressesid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordphotosynthesisid
dc.subject.keywordwaterloggingid
dc.subject.keyworddroughtid
dc.subject.keywordshading, nutrientid
dc.subject.keywordnutrientid
dc.subject.keywordyieldid
dc.subject.keywordsecondary metaboliteid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record