Show simple item record

dc.contributor.advisorDahlan, Endes N
dc.contributor.advisorMuntasib, Eka Harini
dc.contributor.authorRinawati, Diah
dc.date.accessioned2024-01-29T07:19:39Z
dc.date.available2024-01-29T07:19:39Z
dc.date.issued1991
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136514
dc.description.abstractKegiatan pembangunan yang terus meningkat, di samping memberikan terjadinya manfaat yang besar, juga mengandung resiko pencemaran dan kerusakan lingkungan sehingga struktur dan fungsi dasar ekosistem yang menjadi penunjang kehidupan dapat rusak karenanya. Resiko pencemaran lingkungan seperti terjadinya pence- maran udara sampai saat ini masih merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian. Laju perkembangan sarana transportasi industri dan moderen telah semakin meningkatkan masalah ini, terutama pada kota-kota besar yang juga menjadi pusat kegiatan industri, di mana sarana transportasi telah berkembang pesat. Tingkat kerusakan ditentukan berdasarkan persen kerusakan rata- rata seluruh peubah daun yang terdiri dari epidermis atas, palisade, jaringan bunga karang dan epidermis bawah. Adapun tingkat kepekaan secara makroskopis dan mikroskopis ditentukan dari tingkat kerusakan tiap jenis anakan di tiap lokasi. Dari secara penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa makroskopis pencemaran udara telah mempengaruhi kondisi fisik daun; yaitu berupa klorosis dan perubahan bentuk daun pada anakan Cassia occidentalis L., nekrosis pada anakan Filicium decipiens Thw., Pithecellobium dulce Bth. dan Pterocarpus indicus Willd., serta berupa nekrosis dan perubahan bentuk daun pada anakan Mimusops elengi L. dan Swietenia macrophylla King. Secara mikroskopis, pencemaran udara telah menyebabkan kerusakan terhadap struktur anatomi daun sebesar 4,65% pada anakan Cassia occidentalis L., 21,34% pada Filicium decipiens Thw., 54,45% pada Mimusops elengi L., 16,58% pada Pithecellobium dulce Bth., 12,27% pada Pterocarpus indicus Willd., dan 29,15%pada Swietenia macrophylla King.. Dari pengamatan makroskopis dan mikroskopis disimpulkan bahwa Cassia occidentalis L., Pithecellobium dulce Bth. dan Pterocarpus indicus Willd. termasuk jenis anakan yang tidak peka (tahan) terhadap pencemaran udara, Filicium decipiens Thw. agak peka (kurang tahan), sedang Mimusops elengi L. dan Swietenia macrophylla King. peka (tidak tahan) terhadap pencemaran udara…id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcPengaruh Pencemaran Udara di Jalan Pramuka Jakarta Terhadap Kondisi Fisik dan Struktur Anatomi Daun dari Anakan Beberapa Jenis Pohonid
dc.titlePengaruh Pencemaran Udara di Jalan Pramuka Jakarta Terhadap Kondisi Fisik dan Struktur Anatomi Daun dari Anakan Beberapa Jenis Pohonid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record