Show simple item record

dc.contributor.advisorAchjadi, Kurnia
dc.contributor.authorAswin
dc.date.accessioned2024-01-26T02:10:29Z
dc.date.available2024-01-26T02:10:29Z
dc.date.issued1989
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136294
dc.description.abstractOvulasi yaitu suatu keadaan pecahnya folikel de Graaf dan keluarnya ovum bersama sel-sel yang menyelubungi dan sedikit cairan. Sebelum terjadi ovulasi, didahului oleh proses pertumbuhan dan perkembangan folikel dibawah penga- ruh hormon gonadotropin FSH dan LH dan untuk mencapai ke- matangan melalui tingkatan-tingkatan folikel primer, sekunder, tertier dan folikel de Graaf. Secara umum ovulasi dirangsang oleh hormon luteinizing. Ovulasi tidak selalu berjalan normal yaitu sekitar 12 jam sesudah akhir estrus, namun kadang-kadang mengalami kelainan atau gangguan seperti keterlambatan ovulasi yaitu terjadinya ovulasi diperpanjang sampai diatas 12 jam sesu- dah akhir estrus dan ditandai oleh estrus yang lemah. Pada kasus ini, waktu terjadinya bervariasi tergantung besar kecilnya faktor-faktor yang mempengaruhi. Adapun faktor- faktor yang mempengaruhi diantaranya adalah herediter, defisiensi nutrisi dan faktor stres. Pada sapi yang memiliki ovulasi normal angka konsepsinya tinggi, sedang pada ovulasi yang terlambat angka konsepsinya rendah bahkan pada keadaan yang sangat terlambat dapat tidak terjadi konsepsi. Terapi terhadap kasus keterlambatan ovulasi dapat dicoba melalui penyuntikan secara intravena hormon luteinizing dari ekstrak urine hewan bunting, chorionic gonado- tropin dan pemberian estrogen dengan dosis kecil…id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKeterlambatan ovolusi salah satu kasus gangguan reproduksi pada sapiid
dc.titleKeterlambatan ovolusi salah satu kasus gangguan reproduksi pada sapiid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record