Aliran permukaan dan erosi dibawah tegakan Pinus merkusii dan tanaman tumpang sari di Sub DAS Cipeles, Sumedang, Jawa Barat
View/ Open
Date
1990Author
Rushernawati, Erna
Manan, Syafii
Gintings, Ngaloken
Metadata
Show full item recordAbstract
Seiring dengan meningkatnya populasi manusia maka kebutuhan akan sumberdaya alam berupa tanah dan air semakin meningkat pula, sehingga untuk memenuhi kebutuhan tersebut banyak dilakukan pembukaan areal tanah baru, baik dari hutan alam maupun dari hutan buatan.
Untuk mendapatkan kualitas sumberdaya alam yang baik, diperlukan suatu sistem pengelolaan yang baik pula. Pengelolaan sumberdaya alam pada dasarnya dilakukan melalui usaha konservasi atau pelestarian untuk menuju kelestarian dan kesinambungan manfaat.
Untuk menambah informasi tentang konservasi tanah ma- ka telah diadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui besarnya tingkat aliran permukaan dan erosi, dan menduga kepekaan erosi tanah di bawah tegakan Pinus merkusii Jung et de Vriese dan di bawah tanaman tumpangsari dengan mempergunakan data sekunder.
Penelitian dilakukan di Sub DAS Cipeles (RPH Genteng), Sumedang, Jawa Barat, selama enam bulam dari bulan September 1989 hingga bulan Februari 1990.
Pengamatan dilakukan pada tiga plot contoh, yaitu di bawah tegakan pinus umur tiga tahun (P₁), di bawah tanaman tumpangsari (P2), dan di bawah tegakan pinus umur 25 tahun (P3). Pengujian terhadap penyebaran data populasi asal contoh dilakukan dengan Uji Lilliefors untuk mengetahui apakah data tersebut menyebar normal atau tidak.
Selama periode pengamatan, besarnya curah hujan pada bulan September, Oktober, Nopember, Desember 1989; Januari, Februari 1990 berturut-turut: 258 mm, 201 mm, dan 350 mm. 8 mm, 87 mm, 124 mm, Intensitas curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Februari 1990 yaitu 2,58 cm per jam. Aliran permukaan dan erosi hanya terjadi pada bulan Februari 1990 dengan jumlah: 30,09 m³/ha pada pe- tak P₁, 99,80 m³/ha pada petak P₂ dan 10,67 m³/ha petak P3.
Erosi juga hanya terjadi pada bulan Februari 1990 di petak P₂ sedang pada petak P₁ dan P3 belum terjadi erosi. Jumlah erosi pada petak P₂ tercatat sebesar 4,64 ton/ha.
Vegetasi yang mendominasi pada petak P₁ yaitu rumput- rumputan, pada petak P3 rumput-rumputan dan semak belukar yang sangat rapat, sedangkan pada petak P₂ adalah tanaman 2 tumpangsari yang tingginya berstrata, berturut-turut dari yang tertinggi adalah tomat. (Lycopersicum esculentum) dan kacang merah (Phaseolus vulgaria)…dst