Kaji banding viabilitas embrio mencit(Mus musculus albinus) tahap blastosis setelah kriopreservasi dengan metode konvensional dan vitrifikasi open pulled straw (OPS)
View/ Open
Date
2005Author
Billah, Mu'tasim
Boediono, Arief
Fachrudin, Mokhamad
Metadata
Show full item recordAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui viabilitas embrio mencit tahap blastosis setelah kriopreservasi dengan metode konvensional (slow freezing) dan vitrifikasi menggunakan metode Open Pulled Straw (OPS). Metode kriopreservasi konvensional dilakukan dengan tahapan: pemaparan embrio di dalam medium pembekuan (PBS + 20% serum + sukrosa 0.5M + ethylene glycol, EG 10%) selama 10 menit, kemudian embrio dikemas di dalam straw dan dibekukan dengan menggunakan mesin pembekuan embrio yang dapat diprogram. Sedangkan vitrifikasi embrio dilakukan dengan tahapan: pemaparan embrio di dalam medium ekuilibrasi (PBS + serum 20% + EG10%) selama 10 menit, dilanjutkan dengan pemaparan di dalam medium vitrifikasi (PBS + serum 20% + sukrosa 0.5M + EG 15% + dimethylsulfoxidase 15%). Selanjutnya embrio dikemas dalam open pulled straw dan langsung dimasukkan ke dalam LN2 (-192 °C). Pemanasan (warming) dan rehidrasi embrio beku dilakukan dengan cara merendam embrio ke dalam larutan sukrosa bertingkat yaitu 0.5M, 0.25M dan 0.1M. Hasil penelitian menunjukkan bahwa viabilitas embrio mencit hasil vitrifikasi mencapai 92% setelah 3 jam dikultur. Hasil ini tidak berbeda nyata (P>0.05) dengan kontrol (100%). Demikian halnya dengan pengamatan 24 jam setelah kultur, persentase blastosis mencapai tahap hatched lebih tinggi (P<0.05) pada kriopreservasi dengan metode OPS (18%) dibandingkan dengan metode konvensional (2,7%). Hal ini menunjukkan bahwa vitrifikasi dengan metode Open Pulled Straw (OPS) dapat digunakan untuk kriopreservasi embrio dengan hasil yang memuaskan.