Show simple item record

dc.contributor.advisorWidodo, Setyo
dc.contributor.authorGustrini, Dian
dc.date.accessioned2024-01-25T02:51:18Z
dc.date.available2024-01-25T02:51:18Z
dc.date.issued2005
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/136058
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai gambaran klinis pada kucing setelah pemberian variasi dosis xylazine untuk kepentingan preanaestetikum/pengendalian hewan serta untuk mengetahui dosis yang aman dan waktu penyuntikan anaestetikum umum yang optimal. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Biomedis Klinik, Departemen Klinik Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, pada bulan Januari 2005. Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 18 ekor kucing yang sehat secara klinis, berumur diatas dua tahun dan berat badan 2-4 kg. Hewan dibagi atas tiga kelompok perlakuan dengan penyuntikan pada dosis berturut-turut 0,5 mg/kg BB, 2,2 mg/kg BB dan 4,4 mg/kg BB. Bahan sedativum/hipnotikum yang digunakan adalah xylazine HCI 20%. Parameter yang diamati yaitu frekuensi denyut jantung, frekuensi respirasi, suhu tubuh dan gejala klinis lainnya seperti muntah, relaksasi otot, dilatasi pupil, rasa nyeri, warna mukosa, urinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dosis 0,5 mg/kg BB frekuensi denyut jantung dan frekuensi respirasi menurun dari awal sampai pertengahan kemudian meningkat di akhir pengamatan atau sesaat sebelum hewan siuman. Suhu tubuh menurun dari awal sampai akhir pengamatan. Pada dosis 2,2 mg/kg BB terjadi penurunan frekuensi denyut jantung dan frekuensi respirasi mulai dari awal pengamatan dan mulai naik kembali pada akhir pengamatan atau sesaat sebelum hewan siuman, sedangkan suhu tubuh terus menurun hingga akhir pengamatan. Pada dosis 4,4 mg/kg BB frekuensi denyut jantung dan frekuensi respirasi menurun dari awal dan mulai kembali naik pada akhir pengamatan sedangkan suhu tubuh terus menurun hingga akhir pengamatan. Muntah dijumpai disetiap perlakuan pada semua kucing, relaksasi otot berlangsung dengan baik, terjadi dilatasi pupil, warna mukosa memucat, rasa nyeri berkurang atau hilang sama sekali dan urinasi tidak dijumpai secara umum...dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcKucingid
dc.subject.ddcXylazine HCL tunggalid
dc.titleGambaran klinis penggunaan xylazine HCL tunggal, suatu bahan sedativum/hipnotikum pada kucingid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record