| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi organ paru-paru dan hati akibat paparan SO2 perinhalasi. Kelinci yang sudah dewasa kelamin sebanyak enam belas ekor dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok dengan paparan SO2 100 ppm, 200 ppm dan 300 ppm. Pada kelompok perlakuan dilakukan pemaparan SO2 selama 2 jam sehari dan 5 hari dalam seminggu sampai timbul gejala klinis (Paru-paru Obstruksi Kronis) PPOK. Nekropsi dilakukan untuk mengetahui perubahan patologi anatomi, dilanjutkan dengan pemeriksaan histopatologi dengan menggunakan maan Hematoksilin dan Eosin (HE). Hasil pemeriksaan patologi anatomi pewarnaan menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan seluruh kelinci mengalami peradangan pada paru-paru yang ditandai dengan adanya petekhiae pada dinding paru-paru, disertai dengan perubahan warna. Gambaran histopatologi pada paru- paru menunjukkan perubahan yaitu kongesti dan perdarahan yang diikuti oleh adanya penebalan pada dinding alveoli akibat adanya infiltrasi dan akumulasi sel- sel radang yang tersebar hampir pada semua jaringan. Pada hati pembendungan terjadi pada vena sentralis, vena interlobularis serta sinusoid hati. Perubahan lain yang terjadi berupa adanya infiltrasi sel radang Kerusakan lain yaitu adanya degenerasi lemak dan infiltrasi sel radang limfosit dan makrofag sehingga timbul fokus-fokus peradangan. Hal tersebut memberikan gambaran bahwa SO2 dapat menyebabkan perubahan pada organ paru-paru dan hati. Konsentrasi SO2 yang paling efektif merusak sel adalah 300 ppm. | id |
