Tinjauan aspek ekonomi pemanfaatan limbah kayu : Studi kasus di areal hak pengusahaan hutan PT> Inhutani II Pulau Laut Kalimantan Selatan
Abstract
Pelaksanaan pengusahaan hutan dan pemanfaatannya, khususnya untuk hutan luar Jawa, belum menunjukkan efisiensi dan aspek kelestarian secara utuh dan belum sepenuhnya memenuhi asas pemanfaatan yang lestari (sustained yield principle). Jumlah volume kayu yang dimanfaatkan relatif lebih kecil dari volume pohon yang ditebang, karena adanya sisa-sisa kayu yang belum atau tidak dimanfaatkan dan dianggap tidak bernilai ekonomis, sehingga ditinggalkan di hutan sebagai limbah.
Kepedulian HPH terhadap pemanfaatan limbah kayu pembalakan perlu ditingkatkan karena limbah kayu pembalakan ini pemanfaatannya dapat menghasilkan nilai tambah yang cukup potensial bagi pengusaha HPH disamping dapat memasok sebagian kebutuhan industri kayu sekunder.
Terdapat anggapan dari beberapa HPH bahwa pemanfaatan limbah kayu pembalakan kurang efisien karena memerlukan biaya tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengidentifikasi jenis, bentuk dan sebaran dari limbah; 2) mengetahui nilai tambah yang bisa diperoleh dari pemanfaatan limbah; 3) mengetahui luasan minimal dimana limbah masih dapat dimanfaatkan secara ekonomis dan 4) untuk mengetahui prospek pemanfaatan dan pengolahan limbah.
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran umum mengenai kayu ditinjau dari aspek ekonomi pemanfaatan limbah, sehingga dapat memanfaatkan hasil secara maksimal dan sebagai salah satu pertimbangan dalam pengelolaan hutan menuju pemanfaatan hutan yang berkelanjutan.
Penelitian dilaksanakan di areal Hak Pengusahaan Hutan PT. Inhutani II Pulau Laut, Kalimantan Selatan, pada bulan oktober November 1995. Data yang diperlukan berupa data primer yang diperoleh dari hasil pengukuran dan observasi..dst
Collections
- UT - Forest Management [2977]