Show simple item record

dc.contributor.advisorSantosa, Gunawan
dc.contributor.advisorNawawi, Deded Sarip
dc.contributor.authorAnggita, Nidya Bela
dc.date.accessioned2024-01-22T03:49:20Z
dc.date.available2024-01-22T03:49:20Z
dc.date.issued2012
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135443
dc.description.abstractPinus merkusii merupakan salah satu jenis pohon yang menghasilkan getah yang bernilai ekonomi tinggi. Getah pinus dapat diolah menjadi gondorukem dan terpentin. Dalam pengolahan getah pinus di industri masih ditemukan permasalahan yaitu proses penyimpanan getah yang relatif lama. Penyimpanan getah yang terlalu lama dapat merusak getah, sehingga dapat berpengaruh terhadap rendemen dan kualitas gondorukem maupun terpentin yang dihasilkan. Hal ini karena belum adanya informasi tentang lama dan kondisi optimum dari penyimpanan getah sebelum diolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin dari pengolahan getah pinus setelah penyimpanan selama 15 dan 30 hari dengan kondisi penyimpanan tertutup dan terbuka, serta dari pengolahan getah pinus yang mengering pada bidang sadap. Data penelitian diperoleh dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui tiga tahap yaitu pengumpulan sampel di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), pemasakan getah dan pengujian sifat fisiko-kimia gondorukem dan terpentin di Laboraturium Bagian Kimia Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan IPB. Di samping itu dikumpulkan pula informasi tambahan melalui studi pustaka dan pengumpulan data produksi getah di HPGW pada tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama penyimpanan getah maka semakin banyak terpentin yang hilang. Lama penyimpanan 15 dan 30 hari, menyebabkan rendemen gondorukem dan terpentin yang dihasilkan semakin berkurang, namun kualitasnya relatif sama. Berdasarkan kondisi penyimpanan, sistem penyimpanan getah tertutup menghasilkan rendemen dan kualitas gondorukem dan terpentin yang lebih baik dibandingkan dengan penyimpanan terbuka. Selain itu, sistem penyadapan bor menghasilkan getah dengan kualitas tinggi sehingga dapat menghasilkan rendemen dan mutu gondorukem serta terpentin yang tinggi pula, sedangkan getah yang mengering pada bidang sadap menghasilkan gondorukem dengan rendemen dan kualitas yang paling rendah, serta tidak menghasilkan terpentin. Kata kunci: getah pinus, penyimpanan getah, gondorukem, terpentinid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcForestryid
dc.subject.ddcForest Managementid
dc.subject.ddcSukabumiid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.titleRendemen dan Kualitas dari Gondorukem dan Terpentin Hasil Pengolahan Getah Pinus (Pinus merkusii) Setelah Penyimpananid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordPine Oleoresinid
dc.subject.keywordStorage Timeid
dc.subject.keywordRosinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record