Pengaruh Cuaca terhadap Sifat Dasar Kayu Jabon (Anthocephalus cadamba (Roxb.) Miq.) dan Kayu Pinus (Pinus merkusii Jungh. et de vriese)
View/ Open
Date
2012Author
Simamora, Dicky Sihar Febryan
Arinana
Rahayu, Istie S
Metadata
Show full item recordAbstract
Tanaman jabon merupakan tanaman cepat tumbuh (fast growing species). Bemiliki tingkat keselindrisan batang yang baik, mata kayunya relatif sedikit, dan emiliki sifat mekanis yang memadai untuk konstruksi ringan seperti kaso, usuk, eng, dan rangka jendela (Mansur dan Tuheteru 2010). Selain kayu jabon, kayu gang banyak diminati karena warnanya yang terang adalah kayu pinus. Kayu Sinus memiliki ciri umum warna kayu teras sukar dibedakan dengan gubal, kayu nus berwarna terang, dan termasuk dalam kelas kuat II-III. Menurut Larumingkeng (2000), deteriorasi hasil hutan adalah semua proses dan akibat Yang menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas kayu. Deteriorasi kayu akan mempengaruhi masa pakai kayu. Penyebab deteriorasi hasil hutan (causing agents) terdiri dari faktor eksternal dan faktor internal (faktor alam).
Kayu jabon berasal dari hutan rakyat yang berlokasi di Cianjur Jawa Barat, Sedangkan kayu pinus berasal dari Cangkurawok Bogor. Kayu jabon dan pinus selanjutnya digergaji dan dibuat papan dengan ukuran 100 cm x 20 cm x 5 cm. Papan tersebut kemudian dipaparkan di dalam dan di luar ruangan selama tiga bulan. Setelah tiga bulan, papan dipotong untuk dibuat contoh uji kemudian dilakukan pengujian terhadap sifat fisis, sifat mekanis, dan sifat kimia.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemaparan secara umum memberikan pengaruh yang negatif terhadap sifat fisis, mekanis, dan Kimia. Pemaparan mengakibatkan kadar air menjadi meningkat, menurunkan sifat mekanis, dan menyebabkan penurunan nilai komponen kimia dalam kayu.
Collections
- UT - Forest Products [2184]