Respon Komunitas Amfibi Pada Beberapa Tipe Penggunaan Lahan di Sekitar Kawasan Suaka Margasatwa Isau-Isau
Date
2024Author
Tanjung, Rhamdhon Dorojatun
Kusrini, Mirza Dikari
Mardiastuti, Ani
Metadata
Show full item recordAbstract
Spesies amfibi sekitar 41% diketahui terancam punah secara global. Amfibi diketahui berperan dalam rantai makanan sebagai konsumen, pemangsa, mangsa, dan bioindikator lingkungan. Konservasi spesies dan habitatnya harus diprioritaskan. Seiring dengan meningkatnya perubahan penggunaan lahan juga berkorelasi dengan perubahan kondisi lingkungan, seperti suhu dan kelembapan, dan membuat banyak spesies amfibi lebih rentan terhadap penurunan populasi. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai struktur komunitas amfibi di kawasan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman, struktur komunitas, kesamaan komunitas dan hubungan faktor abiotik dengan amfibi pada berbagai tipe penggunaan lahan di kawasan Suaka Margasatwa Isau-Isau, Sumatera Selatan.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2023 di Suaka Margasatwa Isau-Isau. Pengambilan data dilakukan dengan metode yang digunakan adalah metode Visual Encounter Survey (VES) yang dikombinasikan dengan transek garis, sedangkan pengambilan data habitat dilakukan dengan pengukuran Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) dan Variabel lingkungan (suhu udara, kelembaban udara, suhu air, pH, kandungan oksigen terlarut (DO), dan total padatan terlarut (TDS) ). Analisis data komunitas amfibi dilakukan menggunakan indeks Shannon-Wiener, indeks Margalef, indeks Pielou, indeks Chao 1, rarefaksi-ekstrapolasi, rank abundance curve, kelimpahan relatif individu, indeks kesamaan komunitas Bray-Curtis. Analisis hubungan keanekaragaman amfibi dan kondisi lingkungan menggunakan metode Canonical Corespondence Analysis (CCA).
Hasil penelitian mendapatkan total sebanyak 60 individu amfibi dari 12 jenis dan 4 suku yang berhasil teramati pada lima tipe penggunaan lahan. Persentase kelimpahan relatif tertinggi ditemukan pada jenis F. cancrivora (23,3%) dan terendah pada jenis C. chalconota (1,7%). Semua jenis amfibi yang dijumpai termasuk dalam kategori tidak dilindungi oleh P.106 Tahun 2018. Sedangkan, berdasarkan IUCN redlist kesemua spesies amfibi diklasifikasikan least concern (LC). Hasil penelitian mendapatkan nilai keanekaragaman berkisar 1,00-1,70 (H’), indeks kekayaan (DMg) 0,69-2,17, kemerataan (J) 0,70-0,94 dan indeks dominansi (D) berkisar 0,20-0,46. Berdasarkan kesamaan komunitas Bray-Curtis terdapat perbedaan komunitas amfibi antar masing-masing penggunaan lahan. Beberapa jenis amfibi berdasarkan analisis CCA, berasosiasi dengan variabel total padatan terlarut, ketinggian tempat, dan kelembapan. Selain itu, amfibi memerlukan habitat yang spesifik, keberadaan mikrohabitat tertentu bisa menjadi indikator untuk menemukan jenis tertentu.
Collections
- MT - Forestry [1373]