View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Plant Protection
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Agriculture
      • UT - Plant Protection
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Perilaku Petani SLPHT, Non-SLPHT, dan Organik terhadap Pengendalian Penggerek Batang Padi dan Penyakit Blas di Kabupaten Tegal

      Thumbnail
      View/Open
      Cover (786.6Kb)
      Fulltext (1.345Mb)
      Lampiran (288.2Kb)
      Date
      2024-01-18
      Author
      Erinasari, Fannia Dwi
      Istiaji, Bonjok
      Triwidodo, Hermanu
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Penggerek batang padi dan penyakit blas menjadi permasalahan utama yang dihadapi petani di Kabupaten Tegal. Cara pengendalian penggerek batang padi dan penyakit blas sangat dipengaruhi oleh perilaku petani. Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi dan menganalisis hubungan antara petani SLPHT (Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu), non-SLPHT, dan petani organik dalam mengendalikan penggerek batang padi dan penyakit blas di Kabupaten Tegal. Penelitian dilakukan dengan dua metode yaitu wawancara terstruktur oleh 45 responden dan observasi langsung gejala serangan penggerek batang padi dan penyakit blas di lapangan. Pengamatan dilakukan dengan menghitung insidensi dan keparahan penyakit pada masing-masing 5 petak sampel sawah petani SLPHT, non-SLPHT, dan organik. Pengendalian penggerek batang padi oleh petani SLPHT dan non-SLPHT umumnya dengan menggunakan insektisida sintetik, sedangkan petani organik menggunakan insektisida nabati. Pengendalian penyakit blas yang dilakukan oleh petani SLPHT umumnya dengan mengembalikan jerami ke lahan, petani non-SLPHT menggunakan fungisida sintetik, dan petani organik dengan fungisida nabati. Insidensi penggerek batang padi tertinggi terjadi pada lahan organik sebesar 30%. Insidensi dan keparahan penyakit blas tertinggi pada lahan non-SLPHT yaitu berturut-turut sebesar 34% dan 24,2%.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135116
      Collections
      • UT - Plant Protection [2515]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository