Show simple item record

dc.contributor.advisorSetiawan, Budi Indra
dc.contributor.advisorSaptomo, Satyanto Krido
dc.contributor.authorIhsani, Nanda Nashiha
dc.date.accessioned2024-01-17T08:18:10Z
dc.date.available2024-01-17T08:18:10Z
dc.date.issued2024
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/135065
dc.description.abstractRumah Sakit Kota Bogor merupakan perusahaan di bidang pelayanan kesehatan yang dibangun oleh Pemerintah Kota Bogor sebagai sarana kesehatan bagi masyarakat Kota Bogor. RS Bogor Kota terus direvitalisasi secara bertahap sejak tahun 2016 hingga saat ini, dimana sistem drainase di dalamnya perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan genangan air hujan yang berlebihan hingga menyebabkan banjir saat hujan deras. Hal ini terbukti dari terjadinya banjir setiap hujan deras turun. Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat bermanfaat untuk manajerial RSUD Kota Bogor dalam menyelesaikan masalah ini. Penelitian ini bertujuan untuk merancang pengendalian genangan air hujan berlebihan penyebab banjir di RS Bogor Kota dengan konsep Zero Run-Off System (ZROS). Konsep ZROS dilakukan untuk membangun sistem ekodrainse di kota-kota besar sehingga membantu beban sungai agar tidak menjadi pusat limpasan. Metode yang digunakan adalah Uji Distribusi dan Chi-Square untuk mendapatkan nilai kesesuaian pada data yang diterima. Analisis hidrologi dilakukan untuk menghitung debit rencana dan volume limpasan untuk dapat dialirkan ke kolam Detensi. Dalam penelitian ini dilakukan analisis hidrologi, analisis kesesuaian kondisi lahan dengan sistem ZROS dan anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikannya. Hasil analisis hidrologi diperoleh nilai volume penyimpanan yang dibutuhkan sebesar 72,35 m3 dan setelah disesuaikan dengan kondisi lahan maka diperlukan kolam detensi. Bangunan direncanakan sebagai sistem pengendalian genangan air hujan dengan kapasitas tampungan 75 m3 yang terbagi menjadi dua kolam detensi masing-masing berukuran 5 x 3 m dengan kedalaman 2,5 m3 sesuai dengan syarat dan ketentuan dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 8 Tahun 2020. Kolam ini dapat dikembangkan menjadi GWT, juga difungsikan sebagai sumber air hydran, menyiram tanaman dan sejenisnya sesuai kebutuhan. Pembangunan sumur resapan dan kolam retensi membutuhkan dana sebesar Rp 116.892.000,-.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titlePerancangan Sistem Pengendali Genangan Air Hujan di RSUD Kota Bogorid
dc.title.alternativeDesign of rainwater inundation control system at Bogor City Hospitaleid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordinundationid
dc.subject.keywordFlood Controlid
dc.subject.keywordRetention Poolid
dc.subject.keywordZero Run-Off Systemid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record