| dc.description.abstract | Suatu sistem ekologi yang rnengalami gangguan menunjukkan beberapa perilaku yang secara umum dibagi me1tjadi dua yaitu yang rnenunjukkan keadaan stabil atau terjaga kelestariannya dan yang menunjukkan keadaan tak terkendali. Keadaan tersebut sangat dipengarulli oleh jenis dan besar kecilnya gangguan yang dialarninya. Suatu sistem yang dapat memelihara kelestarian atau keutuliannya setelah mengalami gangguan keseimbangan, dikatakan rnemiliki kemampuan pulih, artinya sistern tersebut mampu untuk kembali ke kondisi keseimbangannya secara alanli dalam jimgka waklu tertentu.
Kemampuan pulih suatu sistem ekologi dapat dipelajari dengan melakukan analisis pada model matematik sistem tersebut. Konsep kemampuan pulih sampai saat ini belum menemui kesepakatan yang jelas dari para altli yang menelitinya, namun secara umum sebenamya berkaitan dengan konsep kestabilan sistem, jadi analisis kemampuan pulih berhubungan dengan analisis kestabilan sistem.
Ludwig et al, 1997 secara implisit mengemukakan idenya tentang konsep kemampuan pulih sistem ekologi, yang oleh penulis dirangkum dalam empat bagian analisis untuk diterapkan pada model sistem kompetisi. Analisis kemampuan pulih suatu sistem yang berhubungan dengan analisis kestabilan tersebut meliputi analisis kestabilan titik ekuilibrium, analisis variabel pcngontrol kcberadaan titik ekuilibriurn stabil (Bifurkasi), analisis daerah kestabilan sistem (daerah atraksi) dan analisis waktu pulih sistem, yaitu waktu yang diperlukan oleh sistem untuk menuju titik ekuilibrium stab ii.
Dari analisis studi kasus menunjukkan bahwa keempat analisis tersebut saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Melalui model matematik kemampuan pulih dapat dikontrol atau dikendalikan dan diduga waktu pulilmya. Konsep tentang analisis kemampuan pulih i,li diharapkan bisa menjadi landasan untuk menganalisis kemampuan pulih sistem ekologi yang lain secam umum. | id |
