Show simple item record

dc.contributor.advisorImpron
dc.contributor.advisorIndratmo, Husni W.
dc.contributor.authorRaswita, Wiwik
dc.date.accessioned2024-01-12T07:05:01Z
dc.date.available2024-01-12T07:05:01Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134564
dc.description.abstractDaerah Semarang mulai tahun 1994 sampai tahun 1997 mengalami perubahan penutup lahan. Perubatan penutup lahan ini mengakibatkan terjadi penurunan daya serap air di daerah Semarang, semua îni terjadi karena daerah yang potensial menyerap air seperti hutan semakin menyempit sedangkan daerah yang tidak potensial menyerap air seperti lahan terbuka, pemukiman, dan urban jarang mengalami perluasan Hal ini terjadi karena pengelolaan dan pemanfaatan air yang tidak memperhatikan kestimbangan lingkungan sekitar. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perubatan penutup lahan di daerah Semarang yang jerjadi antara tahun 1994-1997, melakukan pendugaan perubahan daya serap air berdasarkan perubahan penutup kanan, mengetahui hubungan antara jenis tanah, penutup lahan, dan kelas infiltrasi, membuat model gen dugaan kelas infiltrasi. Penutup lahan dan jenis tanah berpengaruh terhadap besar daya serap air. Akan tetapi karena jenis tanalı tidak berubah dalam jangka waktu yang cukup lama maka perubahan penutup lahan memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap daya serap air. Hal ini dapat dilihat dari hasil regresi dengan menggunakan Minitab, nilai P (error) untuk X1 (jenis tanah) sebesar 0,602 dan nilai P (error) untuk X2 (penastup lahan) sebesar 0,004 lebih kecil dari a=0,05 (standar error = 5%). Di Kodya Semarang terjadi perubahan kelas daya serap air dari tahun 1994-1997. Kelas daya serap rendah bertambah seluas 5.2 km sedangkan kelas daya serap tinggi berkurang seluas 4.3 km Secara keseluruhan daya serap air di Kodya Semarang mengalami penurunan. Jenis penutup lahan waduk/genangan mengalami peningkatan luas sebesar 4.40 km mengindikasikan penurunan kualitas pengelolaan lahan yang menandakan degradasi daya serap air. Perubahan luas waduk/genangan terjadi akibat penambahan input curah hujan yang terjadi inulai tahun. 1994-1996 sehingga semakin banyak air yang masuk ke dalam waduk/genangan, hal ini dapat dilihat dari data curah hujan bulanan daerah Semarang Luas urban padat juga meningkat sebesar 7.81 km². Hutan sebagai penyerap air potensial mengalami penurunan luas sebesar 20,92 km². Degradasi kelas daya serap air dapat dilihat dari perubahan luas penutup lahan yang terjadi di Kodya Semarang tahun 1994 1997. Hasil analisis menunjukkan degradasi daya serap air akibat pemekanım lahan urban padat seluas 2222 Ha atau 22 km². Degradasi daya serap air akibat pembukaan lahan perkebunan, kebun campuran dan hutan seluas 1701 Ha atau 17 km. Umumnya degradasi daya seran air terjadi di daerah selatan Semarang. Kelas daya serap air yang didapat dari hasil klasifikasi mempunyai ketelitian yang lebih tinggi dan lebih bisa diterima dari pada kelas daya serap air yang didapat dari hasil analisis regresi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcGeophysicsid
dc.subject.ddcland coverid
dc.titlePerubahan penutup lahan dan pengaruhnya terhadap daya serap air daerah Semarangid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record