Strategi Manajemen Lanskap untuk Meningkatkan Optimalisasi Ruang Terbuka Hijau Publik pada Taman Kota Purwokerto
Date
2024-01-10Author
Fitriana, Annisaa Farah
Kaswanto, Regan Leonardus
Arifin, Nurhayati Hadi Susilo
Metadata
Show full item recordAbstract
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas mengembangkan
taman kota di Kota Purwokerto dalam program pengembangan Ruang Terbuka
Hijau (RTH) 2021-2025. Meskipun ada pengembangan dan optimalisasi yang
sudah ada di tahun 2021-2022, namun perlunya evaluasi kondisi taman kota
tersebut supaya sesuai aturan dan kebijakan yang berlaku. Tujuan penelitian ini
adalah mengevaluasi manajemen lanskap taman kota, menganalisis persepsi dan
preferensi pengunjung taman kota di Kota Purwokerto, menganalisis persepsi dan
preferensi stakeholder terhadap RTH publik di Kota Purwokerto dan menganalisis
tingkat pengaruh dan kepentingan stakeholder terhadap RTH Publik di Kota
Purwokerto. Hasilnya digunakan untuk menyusun strategi manajemen lanskap
untuk meningkatkan optimalisasi RTH publik pada taman kota Purwokerto.
Metode yang digunakan: analisis deskriptif kualitatif, deskriptif kuantitatif, uji
Chi-Square, dan analisis Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT).
Manajemen lanskap keempat taman kota yang diamati di Kota Purwokerto
telah dilaksanakan dengan baik, namun diperlukan peningkatan jumlah tenaga
kerja kegiatan pemeliharaan. Pada hasil penilaian kesesuaian pohon di ketiga
taman kota dikategorikan sesuai dan satu taman kota cukup sesuai. Lalu hanya
Taman Mas Apung Kemambang yang memiliki ketersediaan dan kondisi fasilitas
yang memiliki ruang aktivitas yang banyak. Berdasarkan hasil uji Chi-Square,
latar belakang responden dengan materi persepsi dan preferensi signifikansi
terbanyak adalah "pekerjaan" dimana persepsi terkait faktor jarak menjadi penentu
untuk berkunjung lalu memberi penilaian, begitu juga preferensi dalam memilih
kualitas pengelolaan taman kota.
Hasil persepsi dan preferensi stakeholder terhadap RTH publik di Kota
Purwokerto sebagian besar memiliki persepsi dan preferensi positif terhadap RTH
publik di Kota Purwokerto. Hasil analisis tingkat pengaruh dan kepentingan
stakeholder dalam mendukung manajemen RTH publik di Kota Purwokerto
menunjukkan bahwa perlunya peningkatan sinergi. Pemerintah tergolong Key
Player, Komunitas Banyumas Humanity Volunteer (BHV), tokoh masyarakat, dan
Swasta tergolong Subject. Kemudian media Suara Purwokerto tergolong
Bystander. Hasil SWOT pada matriks Internal-Eksternal (IE) yaitu hold and
maintain. Rekomendasi yang telah disusun antara lain: sosialisasi akan pentingnya
RTH publik, mengoptimalkan RTH publik yang ada untuk mewadahi berbagai
kegiatan dan kebutuhan masyarakat, regulasi meningkatkan pengawasan RTH,
menghindari pemakaian bahan kimia pada taman, mengajak masyarakat
berpartisipasi lebih aktif dan memberikan wadah untuk menyampaikan saran dan
pendapat penyelenggaraan RTH, penguatan sinergi dukungan aktor pengelola
RTH, menambah tugas pekerja untuk mengontrol perkerasan taman kota,
menambah ketersediaan tanaman dan fasilitas taman yang kurang, menambah
tenaga kerja taman, pemanfaatan penggunaan teknologi interaktif taman. The Environment Office (DLH) of Banyumas Regency developed a city
park in Purwokerto City in the 2021-2025 Green Open Space (RTH) development
program. Although there are developments and optimizations that already exist in
2021-2022, it is necessary to evaluate the condition of the city park to be in
accordance with applicable rules and policies. The purpose of this study is to
evaluate the management of the urban park landscape, analyze the perceptions and
preferences of visitors to city parks in Purwokerto City, analyze stakeholder
perceptions and preferences towards public RTH in Purwokerto City and analyze
the level of influence and importance of stakeholders on Public RTH in
Purwokerto City. The results are used to develop landscape management
strategies for optimizing public RTH in Purwokerto city parks. Methods used:
qualitative descriptive analysis, quantitative descriptive, Chi-Square test, and
Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats (SWOT) analysis.
The landscape management of the four city parks observed in Purwokerto
City has been well implemented, but an increase in the number of maintenance
activity workers is needed. In the results of the suitability assessment, tree
vegetation in the three city parks is categorized as appropriate and one city park is
quite appropriate. Then only Taman Mas Apung Kemambang has the availability
and condition of facilities that have a lot of activity space. Meanwhile, based on
the results of the Chi-Square test, the background of respondents with the most
material perceptions and significance preferences is "work" where perceptions
related to distance factors determine to visit and then give an assessment, as well
as preferences in choosing the quality of city park management.
The results of stakeholder perceptions and preferences mostly have
positive perceptions and preferences towards public RTH in Purwokerto City. The
results of the analysis of the level of influence and interest of stakeholders in
supporting public RTH management in Purwokerto City show that there is a need
to increase synergy. The government is classified as Key Player, Banyumas
Humanity Volunteer (BHV) Community, community leaders, and Private is
classified as Subject. Then Suara Purwokerto media classified as Bystander.
SWOT result on the Internal-External (IE) matrix is hold and maintain.
Recommendations include: socialization of the importance of public RTH,
optimizing existing public RTH to accommodate various activities and
community needs, regulations to increase RTH supervision, avoiding the use of
chemicals in parks, inviting the community to participate more actively and
providing a forum to opinions on RTH implementation, strengthening synergy of
support for RTH management actors, increasing the duty of workers to control
city park pavements, increase the availability of plants and garden facilities that
are lacking, increase the garden workforce, utilize the use of interactive garden
technology.
Collections
- MT - Agriculture [3689]