View Item 
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Mathematics
      • View Item
      •   IPB Repository
      • Dissertations and Theses
      • Undergraduate Theses
      • UT - Faculty of Mathematics and Natural Sciences
      • UT - Mathematics
      • View Item
      JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

      Proses disagregasi dalam klimatologi

      Disaggregation Processes in Climatology

      Thumbnail
      View/Open
      Fullteks (4.826Mb)
      Date
      1999
      Author
      Purnomo, Sugeng
      Aidi, M.Nur
      Supriyo, Prapto Tri
      Metadata
      Show full item record
      Abstract
      Model disaggregasi merupakan teknik utama dalam pemodelan deret waktu hidrologi maupun klimatologi, yaitu suatu proses pemisahan dengan deret waktu yang dibangkitkan tergantung pada deret waktu yang tersedia. Teknik ini pertama-tama diperkenalkan oleh Valencia dan Schaake. Model dasar disaggregasiyang diperkenalkan oleh Valencia dan Schaake adalah sebagai berikut: y = A.x + w dan w = B.e, dengan y merupakan vektor berukuran nxl, x merupakan vektor berukuran mxl, A merupakan matriks koefisien berukuran nxm, w merupakan vektor berukuran nx l yang bebas terhadap x sedangkan B merupakan matriks koefisien berukuran nxn dan e merupakan vektor galat yang menyebar normal baku berukuran nxl. Dalam pendugaan parameter digunakan data historik x dan y untuk menduga nilai A dan B. Model ini digunakan untuk membangkitkan nilai y dengan menggunakan data historik x yang tersedia dan parameter A serta hitungan statistik w yang telah diketahui. Contoh untuk model disaggregasi adalah disaggregasi deret waktu bulanan suhu maksimum kedalam deret waktu mingguan suhu maksimum dengan data yang tersedia pada satu daerah. Data bulanan dan mingguan dari tahun 1959 sampai 1989 digunakan untuk pembentukan model sedangkan data tahun 1990 digunakan untuk peramalan dengan menggunakan parameter A dan hitung statistik w yang telah diperoleh. Dari perhitungan statistik dapat diketahui bahwa model yang terbentuk menggambarkan populasi yang sebenamya sehingga model dapat digunakan untuk pendugaan suhu maksimum mingguan pada daerah yang diamati tersebut.
      URI
      http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134317
      Collections
      • UT - Mathematics [1487]

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository
        

       

      Browse

      All of IPB RepositoryCollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

      My Account

      Login

      Application

      google store

      Copyright © 2020 Library of IPB University
      All rights reserved
      Contact Us | Send Feedback
      Indonesia DSpace Group 
      IPB University Scientific Repository
      UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
      Universitas Jember Digital Repository