Show simple item record

dc.contributor.advisorSiregar, Edward Halomoan
dc.contributor.advisorGiat S, Sulistioso
dc.contributor.advisorWinatapura, Didin S
dc.contributor.authorWahyudi, Setyanto Tri
dc.date.accessioned2024-01-09T07:26:44Z
dc.date.available2024-01-09T07:26:44Z
dc.date.issued1999
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134251
dc.description.abstractPadm.111 logam NiAl selain memiliki sifat ketahanan lingkungan yang baik, sifat superalloy. konduktivitas termal yang tinggi, dan titik leleh yang tinggi juga dapat memunculkan sifat shape nu!11101y Logam dengan sifat shape memmy memiliki sifat dapat kembali kebentuk semula setelah mengalami deformasi. bila dipanaskan diatas suhu transformasi fasa martensit-austenit. Sifat shape me11101y dihasilkan sebagai akibat tetjadinya perubahan stmktur kristal didalam logam yang dapat berlangsung secara re1·ersibel apabila terhadap Iogam tersebut diberikan siklus pemanasan dan pendinginan. Perubahan struktur tersebut te1jadi pada suhu transfom1asi. Tinggi rendahnya suhu transformasi ditenlukan oleh kornposisi kimia dan proses perlakuan yang diberikan. Sifat shape memory pada NiAI Jkan muncul bila dibuat pada komposisi 62-64% atom Ni dan 36-38% atom Al. Pada penelitian ini paduan dibuar pada komposisi 63% atom Ni. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pusat Penelitian dan Pengembangan llmu Bahan, BAT.A.:\ Ka\vasan Puspiptek Serpong. Laboratorium Metalografi. Jurusan Metalurgi UI dan Laborarorium Fisikn Yfaterial. Jurusan Fisika, IPB, selama enam bulan. Sintesis paduan NiAI dilakukan dengan me!odt· metalurgi serbuk yang meliputi, pencampuran (dengan ball milling). pengompakan (Carver model C Sii\ 40000-18.3) dengan beban IO ton. 12 ton dan 16 ton, dan sill!ering pada suhu 922°C selama 6 jam. Setelah cuplikan disinter diamati dengan mikroskop optik (MO). Wm·e Dispersfre Spectrocopr (ll'DS) clan X-Ray Dif.fltc:rometer (XR.D) untuk melihat struktur mikro. komposisi. dan fasa yang tt'1jad1. Selanjutnya cuplikan diberi per!akuan panas yang meliputi solid solution pada suhu 1200°C (furnace carbolitc-CTF 16/75) selama I jam. diikuti pendinginan cepat (quenching) pada media air dan terakh1r panas penuaan (aging) pada suhu 500°C selama 2,5 jam clan 6 jam. Kemudian cuplikan dikarakterisasi lagi menggunakan MO, XRD dun Di.fl'ere11tial Thermal Analysis (DTA). Sebelum semua penganrntan dilakukan. cuplikan diampelas dan dietsa dengan campuran larutan 7.5 ml HF. 2.5 ml HN03• dan 200 m! metanol. Hasil pengamatan cuplikan setelah sintering menunjukkan bahwa jumlah pori cuplikan semakin berkurang dengan bertambahnya beban tekan. komposisi paduan berkisar pada 61.42%, atom Ni dan fasa yang te1jadi setelah dianalisis dengan metode manual Hannawalt menunjukkan fasa p NiAI dengan struktur kristal base centered c:uhic (bee). Hasil pengamatan setelah perlakuan panas menunjukkan pelat­pelat martensit secara visual nampak adanya twin martensit, dan adanya pernbahan struknir kristal dari hcc rnenjadiji,ce c:e11rered retrago11al (fct). Pembahan strukn1r kristal ini menunjukkan adanya transfornrnsi las dari fasa induk autenite (fasa 0) ke fasa martensit. Hal ini didukung o!eh pengamatan DTA yang menunjukkan adanya pembahan fasa pada suhu 95°C. Diduga suhu ini merupakan suhu austenit start ( As). karena pada kondisi awal pengamatan DTA cuplikan berada pada fasa martensit yang ditunjukk.:111 dt:ngan adanya pelat-pelar martensit kemudian pada suhu 95°C te1jadi perubahan fasa. Adanya pda1 manensit dan rwi11 rnartensit, perubahan struknir krista! dan transformasi fasa martensi1-austenit mcnunjukkan bahwa material NiAI pada komp?sisi 6.Y¼i atom -:--.:i dapat menj.:idi basis paduan .\hUJh' 111e11101:,·.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.titleSintesis paduan logam nilai sebagai basis paduan logam Shape memory dengan metode metalurgi serbukid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record