Kebakaran hutan rawa gambut bekas tebangan di kelompok hutan sei beruang HPH PT. Sri Buana Dumai Propinsi Riau
Abstract
Sebagian wilayah Sumatera dan Kalimantan merupakan daerah bergambut, namun gambut basah tidak mungkin terbakar (Sumantri, 1999). Jadi apabila terjadi kebakaran pada daerah yang bergambut terutama daerah yang menjadi areal Hak Pengusahaan Hutan HPH, haruslah dilihat dengan pendekatan yang berkaitan dengan proses kejadian kebakaran di hutan rawa gambut serta manajemen/pengelolaan dari pemegang hak konsesi yang berkaitan dengan pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan. Pendekatan ini dapat dilakukan dengan melakukan suatu studi yang dilaksanakan langsung pada saat kebakaran hutan masih terjadi di lokasi studi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah; 1) Mengetahui karakteristik bahan bakar di hutan rawa gambut bekas tebangan, 2) Mengetahui mekanisme penjalaran api di hutan rawa gambut pada peristiwa kebakaran hutan, dan 3) Mengetahui manajemen pengendalian kebakaran hutan rawa gambut oleh HPH PT. Sri Buana Dumai Propinsi Riau. Penelitian dilaksanakan di HPH PT. Sri Buana Dumai Propinsi Riau, kelompok hutan Sei Beruang pada bulan Maret-April 2002. Bahan yang dipergunakan yaitu keseluruhan obyek penelitian yang meliputi kejadian peristiwa kebakaran hutan dan lahan rawa gambut serta berbagai bahan studi pustaka yang mendukung. Data yang diperoleh sebagai hasil pengamatan langsung di lapangan, wawancara bebas maupun diskusi serta studi pustaka dan data pendukung lain dianalisis dan disajikan secara deskriptif.
Bahan bakar hutan berdasarkan keadaan hutannya dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu: hutan alam/virgin forest yang memiliki kondisi iklim mikro basah dan kelembaban udara yang tinggi dan suhu udara yang rendah, hutan bekas tebangan/logged over area (LOA) yang mengalami campur tangan dari kegiatan manusia dan terdapat limbah penebangan sebagai bahan bakar kering, dan non hutan. Bahan bakar utama berdasarkan macam bahan bakar, yaitu bahan bakar hidup yang akan sulit untuk terbakar, dan bahan bakar mati yang mendominasi areal LOA. Bahan bakar utama berdasarkan karakteristik atau sifat berupa; 1. Ukuran halus dan kasar 2. Susunan bawah permukaan, permukaan, menengah dan atas. ...
Collections
- UT - Forest Management [2974]