Show simple item record

dc.contributor.advisorSilalahi, Bib Paruhun
dc.contributor.advisorKaryadin, Rindang
dc.contributor.authorMustikawati, Sari
dc.date.accessioned2024-01-08T07:27:23Z
dc.date.available2024-01-08T07:27:23Z
dc.date.issued2003
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134121
dc.description.abstractTanda tangan digital termasuk ke dalam teknik kriptografi yang memanfaatkan teknologi kunci publik (enkripsi asimetris). Tanda tangan digital dapat dibuat dengan mengkombinasikan teknik hashing (untuk membentuk message digest dari pesan asli) dan enkripsi asimetris (untuk membentuk kunci publik dan kunci privat). Teknik hashing yang digunakan adalah teknik rashing satu arah dengan menggunakan algoritma SHA 1, sedangkan algoritma RSA digunakan untuk enkripsi asimetris Tulisan ini bertujuan untuk mempelajari, menganalisis, dan mengimplementasikan pembentukan dan verifikasi tanda tangan digital menggunakan dua metode, yaitu dengan mengkombinasikan algoritma SHA 1 dan algoritma RSA dan dengan menggunakan algoritma RSA saja. Analisis yang dilakukan pada kedua algoritma ini meliputi analisis algoritma, dan analisis hasil implementasi. Analisis terhadap algoritma SHA | menunjukkan bahwa algoritma ini memiliki kompleksitas O(n) untuk kasus terburuk. Sedangkan untuk pembentukan kunci publik dan kunci privat dengan algoritma RSA diperlukan beberapa algoritma pendukung, yaitu algoritma Miller Rabin, Witness, Euclid, dan Extended Euclid. Semua algoritma pendukung tersebut memiliki kompleksitas waktu yang sama, yaitu O(k), dengan adalah panjang representasi bit bilangan bulat. Kompleksitas waktu yang didapatkan untuk proses pembentukan tanda tangan digital dengan kedua metode ini adalah sama yaitu O(nk). Untuk proses verifikasi, kompleksitas waktu yang didapatkan dengan menggunakan kombinasi dua algoritma adalah O(1 + k) dan untuk algoritma RSA adalah O(n + k). Pada proses pembentukan tanda tangan digital menggunakan kombinasi dua algoritma yang ditandatangani adalah message digest yang dihasilkan oleh algoritma SHA 1, sedangkan pada algoritma RSA yang ditandatangani adalah pesan itu sendiri. Dari hasil implementasi didapatkan untuk proses pembentukan tanda tangan digital menggunakan kombinasi dua algoritma lebih cepat dibandingkan dengan menggunakan algoritma RSA saja untuk file-file yang berukuran besar, dstid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAlgoritma SHA1id
dc.subject.ddcAlgoritma RSAid
dc.titleKombinasi algoritma sha 1 dan algoritma rsa untuk membentuk tanda tangan digitalid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordTnda Tangan Digitalid
dc.subject.keywordTeknik Kriptografiid
dc.subject.keywordEnskripsi Asimetrisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record