Show simple item record

dc.contributor.advisorRachim, Djunaedi
dc.contributor.advisorRustiadi, Ernan
dc.contributor.authorIsmail, R. Akhadi Fajri
dc.date.accessioned2024-01-08T07:05:05Z
dc.date.available2024-01-08T07:05:05Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/134114
dc.description.abstractFenomena urbanisasi dan suburbanisasi di Jabotabek telah merenggut aset vital bangsa ini berupa lahan produksi padi sawah terbaik, yang kini tengah mengancam ketahanan pangan nasional. Upaya menghambat meningkatnya laju konversi sawah secara tidak terkendali telah tercermin dalam Rencana Tata Ruang Wilayah namun fenomena di lapangan justru menunjukkan kecenderungan konversi yang kian meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mencari faktor-faktor apa saja yang menyebabkan tingginya angka konversi sawah tersebut pada skala makro wilayah, serta mencari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besar pendapatan rumah tangga petani sebagai salah satu penyebab petani mengkonversikan sawahnya. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis korelasi Pearson Product-Moment, Analisis Komponen Utama (PCA), dan analisis regresi berganda. Analisis korelasi pada variabel-varibel yang diduga mempengaruhi konversi lahan sawah secara makro, menunjukkan adanya hubungan yang cukup tinggi antara berkurangnya luas area sawah dengan tingkat urban, kepadatan penduduk dan infrastruktur wilayah. Analisis PCA dilakukan untuk melihat pola hubungan antar variabel penduga konversi lahan sawah, yang kemudian dilanjutkan dengan analisis regresi berganda. Berdasarkan analisis regresi berganda, terlihat bahwa kepadatan penduduk, tingkat urban serta akses ke jalan tol berpengaruh nyata menurunkan penggunaan lahan sawah di tahun 2002. Analisis PCA yang dilakukan terhadap variabel penduga pendapatan rumah tangga petani pelaku konversi sawah menunjukkan pola-pola hubungan yang erat antara karakter lahan dan kepemilikan lahan dengan tingkat kesejahteraan petani. Dari hasil PCA dilakukan analisis regresi berganda. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa pendapatan rumah tangga petani akan dipengaruhi oleh jumlah tanggungan keluarga, irigasi sawah, dan luas sawah yang dijual. Dampak dari konversi sawah di Bekasi yang dihitung melalui kehilangan produksi beras, sebesar 3700 ton beras per tahun atau setara dengan Rp 5,2 milyar per tahun. Kerugian juga dialami pada nilai investasi sarana irigasi sebesar Rp 11 milyar per tahun. cipta inid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcLahan sawahid
dc.subject.ddcJawa Baratid
dc.subject.ddcBekasiid
dc.titleAnalisis perubahan penggunaan lahan sawah di daerah pinggiran kotaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record