| dc.description.abstract | Mahkota dewa (Phaleria macrocarpha (Scheff.) Roerl.) ialah salah satu tanaman obat yang secara empiris berkhasiat mengobati berbagai penyakit seperti penyakit kulit, sakit lever, kanker, sakit jantung, kencing manis, asam urat, sakit ginjal, tekanan darah tinggi, lemah syahwat, dan ketagihan narkoba (Harmanto, 2001). Buah mahkota dewa dimanfaatkan untuk pengobatan setelah mengalami proses pasca panen hingga menjadi sediaan jamu atau obat tradisional yang berbentuk teh. Dengan berkembangnya industri obat tradisional dan jamu, kebutuhan terhadap peningkatan mutu produk teh mahkota dewa akan terus meningkat. Salah satu upaya untuk memenuhi persyaratan mutu dalam rangka melindungi keamanan konsumen ialah dengan memberikan informasi mengenai umur simpan atau batas kadaluarsa produk tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan umur simpan teh mahkota dewa (Phaleria macrocarpha (Scheff.) Boerl.) dengan metode akselerasi berdasarkan pendekatan kadar air kritis.
Parameter-parameter yang diperlukan untuk menentukan umur simpan adalah kadar air awal (%bk), kadar air kesetimbangan (%bk), kadar air kritis (%bk), nilai permeabilitas kemasan (k/x), luas kemasan (A), berat kering produk (Ws), tekanan uap air jenuh (Po), serta slope kurva sorpsi isothermis (b) yaitu kurva yang menghubungkan antara kadar air bahan dengan kelembaban relatif kesetimbangan ruang tempat penyimpanan bahan (RHs) atau aktivitas air (a), pada suhu tertentu.
Dari hasil analisa didapatkan kadar air awal (%bk) sampel teh mahkota dewa yang berbentuk daging buah irisan besar (IB), kulit biji (KB), dan daging buah irisan kecil (IK) berturut-turut ialah 3.68%, 3.98%, dan 4.14%. Pada penentuan kadar air kritis sampel pertumbuhan jamur/kapang yang dapat terlihat mata (visible mold/ yealds) mulai muncul pada saat sampel mencapai kadar air (%bk) 23.80% (IB).
18.11% (KB) dan 17.46% (IK). Penentuan kadar air kesetimbangan untuk menentukan slope kurva sorpsi isothermis (b) dilakukan dengan cara menyimpan sampel pada RH yang berbeda. Kemulusan kurva sorpsi isothermis ditentukan dengan model kurva sorpsi yang telah ditemukan sebelumnya (Hasley, Chen-Clayton, Henderson, Caurie, dan Oswin). Model persamaan yang menggambarkan fenomena sorpsi isothermis yang paling baik (memiliki MRD/ Mean Relative Determination terkecil) adalah model Hasley untuk sampel teh buah mahkota dewa irisan besar (MRD 0.0564) dengan persamaan Log [In(1/aw)] = 1.04 1.42 log MeB, model Henderson untuk sampel teh kulit biji mahkota dewa (MRD 0.4861) dengan persamaan log [In1/(1-aw)]=-1.86 +1.73 log MeC, dan model Oswin untuk sampel teh buah mahkota dewa irisan kecil (MRD 0.0420) dengan persamaan Ln MeK = 2.07 +0.435 In[aw/(1-aw)]. ... | id |