dc.description.abstract | Program sertifikasi benih belum menetapkan standar mutu patologis atau kesehatan benih, padahal kesehatan benih penting karena benih dapat berperan sebagai penyebar penyakit di pengolahan, penyimpanan dan pesemaian. Tujuan penelitian yaitu menetapkan tingkat infeksi C. capsici maksimum yang masih memenuhi standar batas viabilitas dan vigor benih pada tiga varietas cabai besar, serta mempelajari pengaruh pelakuan benih dengan fungisida nabati dan fungisida sintesis dalam menurunkan tingkat infeksi C. capsici dan meningkatkan pertumbuhan serta produksi pada tiga varietas cabai besar di laboratorium dan screen house.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2022 hingga Juli 2023 di Kebun Percobaan dan Laboratorium Pengujian Balitsa, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Penelitian terdiri atas tiga percobaan. Percobaan pertama disusun dengan rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor empat ulangan. Faktor pertama adalah varietas yang terdiri atas tiga taraf yaitu Biocarpa Agrihorti, Ciko dan Tanjung-2. Faktor kedua adalah metode inokulasi yang terdiri atas empat taraf yaitu tanpa inokulasi, satu tusukan, lima tusukan, dan tujuh tusukan. Peubah yang diamati adalah tingkat infeksi benih, viabilitas dan vigor benih. Percobaan kedua disusun dengan RAL dua faktor empat ulangan. Faktor pertama adalah tingkat infeksi yang terdiri atas empat taraf yaitu 0-5%, 6-25%, 26-50%, 51-75%. Faktor kedua terdiri atas perlakuan benih yang terdiri atas tiga taraf yaitu kontrol, dithane M-45, matriconditioning plus minyak cengkeh. Peubah yang diamati adalah viabilitas dan vigor benih cabai besar. Percobaan ketiga disusun dengan RAL dua faktor empat ulangan. Faktor pertama adalah tingkat infeksi yang terdiri atas empat taraf yaitu 0-5%, 6-25%, 26-50%, 51-75%. Faktor kedua terdiri atas perlakuan benih yang terdiri atas tiga taraf yaitu kontrol, dithane M-45, matriconditioning plus minyak cengkeh. Peubah yang diamati adalah daya tumbuh, pertumbuhan vegetatif, dan produksi.
Hasil percobaan pertama menunjukkan metode inokulasi satu tusukan pada varietas Ciko menghasilkan tingkat infeksi benih 10,2% dan daya berkecambah 88% yang masih diatas minimal standar kelas Benih Dasar, sedangkan varietas Biocarpa dan Tanjung-2 menghasilkan tingkat infeksi benih 24,5% dan 11,3% dengan daya berkecambah 68% dan 69% sudah dibawah minimal standar Benih Sebar sehingga tidak layak menjadi benih. Hasil percobaan kedua menunjukkan benih cabai varietas Tanjung-2 pada tingkat infeksi benih 11% yang diberi matriconditioning plus minyak cengkeh dapat menghasilkan daya berkecambah 75,3%. Benih cabai varietas Ciko pada tingkat infeksi benih 10% yang diberi dithane M-45 dapat menghasilkan daya berkecambah 83%. Benih cabai varietas Biocarpa pada tingkat infeksi benih 24% yang diberi matriconditioning plus minyak cengkeh dapat menghasilkan daya berkecambah 85%. Benih cabai varietas Biocarpa pada tingkat infeksi benih 24% yang diberi dithane M-45 dapat menghasilkan daya berkecambah 87%. Hasil percobaan ketiga menunjukan bahwa perlakuan benih matriconditioning plus minyak cengkeh dapat meningkatkan produktivitas 0,6 ton ha-1, sedangkan dithane M-45 dapat meningkatkan produktivitas 0,5 ton ha-1. | id |