Show simple item record

dc.contributor.advisorSuastika, Gede
dc.contributor.authorFebrianti, Gita
dc.date.accessioned2024-01-03T03:36:16Z
dc.date.available2024-01-03T03:36:16Z
dc.date.issued2004
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/133608
dc.description.abstractLada merupakan salah satu tanaman rempah yang memiliki manfaat cukup beragam baik sebagai rempah maupun sebagai obat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit pada manusia seperti sakit perut, demam, dan malaria. Indonesia tercatat sebagai salah satu negara produsen dan pengekspor lada terbesar di dunia. Namun dalam perkembangannya, ekspor lada Indonesia mengalami penurunan karena beberapa tahun terakhir ini banyak negara lain yang mempunyai potensi untuk bersaing menjadi negara produsen dan pengekspor lada. Selain itu, penurunan ini juga disebabkan rusaknya tanaman lada di sentra produksi akibat serangan hama dan penyakit. Salah satunya adalah penyakit kuning yang disebabkan oleh virus. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi dan mengidentifikasi virus penyebab penyakit kuning pada tanaman lada. Pengamatan penyakit kuning telah dilakukan pada pertanaman lada di Instalasi Penelitian Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat di Sukabumi. Tanaman yang sakit memperlihatkan gejala bercak klorotik pada daun muda, daun menjadi melengkung dan melepuh. Insiden penyakit kuning di kebun koleksi ini sangat tinggi, mencapai 95,71 % dari 350 tanaman yang diamati. Beberapa daun dari tanaman lada sakit digunakan sebagai bahan untuk deteksi dan identifikasi patogen yang berasosiasi dengan penyakit kuning. Pengujian melalui enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA) memperlihatkan bahwa sebagian besar sampel tanaman lada (34 dari 37 tanaman sampel) positif bereaksi dengan serum anti-CMV. Hasil pengujian ini memberi arah deteksi/identifikasi patogen sasaran yang akan dilakukan. dsRNA yang diekstraksi dari tanaman lada sakit dengan metode Doodds et al. (1984) ditemukan terseparasi menjadi empat spesies dalam elektroforesis pada gel agarose. Ukuran keempat spesies dsRNA ini sama dengan ukuran dsRNA CMV yang diektraksi dari tanaman tembakau yang digunakan sebagai standar. Demikian juga reverse transcription-polymerase chain reaction (RT-PCR) yang telah dilakukan dengan menggunakan primer yang didesain berdasarkan sikuen genom CMV-B2 (Suastika 1996) berhasil mengamplifikasi dsRNA yang digunakan sebagai cetakan. Hasil ini sudah sangai cukup untuk mengatakan bahwa penyakit kuning pada tanaman lada berasosiasi dengan CMV. Untuk lebih menyakinkan, virus pada tanaman lada ini telah dimurnikan dengan metode Francki et al. (1979). Pengamatan partikel virus dalam siapan murni dengan mikroskop elektron menemukan bahwa virus berbentuk bulat dan berukuran 28 nm, yang merupakan ciri dari Cucumovirus dimana CMV termasuk di dalamnya.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcLadaid
dc.subject.ddcCucumber mosaic virusid
dc.titleDeteksi cucumber mosaic virus (CMV) penyebab penyakit kuning pada tanaman ladaid
dc.typeUndergraduate Thesisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record