dc.description.abstract | Penelitian tahap pertama berhasil menganalisis sekuen DNA koleksi
K.alvarezii menggunakan primer cox2-3 spacer, RuBisCo, dan rbcL dengan
penanda ITS dan 18S rRNA sebagai kontrol pada tujuh belas sampel bibit rumput
laut K. alvarezii dari berbagai sentra pembibitan budidaya K.alvarezii di Indonesia.
Hasil sekuensing DNA tujuh belas koleksi sampel rumput laut yang diuji
menunjukkan kemiripan yang tinggi dengan database GenBank K.alvarezii (99%).
Hasil analisis haplotype network berdasarkan penanda RuBisCo menunjukkan
monomorfik sedangkan rbcL dan cox2-3 spacer lebih beragam. Berdasarkan hasil
spektroskopi fourier transform inframerah (FTIR) menunjukkan adanya gugus
ester sulfat, ikatan glikosidik, anhidrogalaktosa dan gugus 4-sulfat galaktosa pada
semua sampel rendemen karagenan yang diuji sebagai kapa karagenan
Penelitian tahap kedua adalah percobaan budidaya terhadap tiga kultivar
terpilih menggunakan teknologi sekuensing yaitu rumput laut varietas K. alvarezii
unggul asal Lampung (bibit kultur jaringan F60), Kupang, dan Tarakan dengan
pemeliharaan selama 51 hari menggunakan metode budidaya dengan wadah
terkontrol di dalam bak-bak beton (indoor). Hasil penelitian menunjukkan
keunggulan pertumbuhan berdasarkan nilai LPH yaitu varietas rumput laut asal
Tarakan sebesar 0,707±0,23%/hari dengan rendemen karagenan 26,83±3,90%,
sedangkan varietas asal Lampung lebih unggul dalam hal rendemen karaginan yaitu
sebesar 42,77±7,08% namun laju pertumbuhannya lebih lambat yaitu 0,013±0,35%
/hari.
Penelitian tahap ketiga dilakukan produksi massal dengan menerapkan
metode seleksi massa berdasarkan keunggulan LPH yang dikategorikan baik
(3%/hari) pada tiga varietas rumput laut dibudidayakan secara outdoor di perairan
Pantai Amal Lama selama tiga generasi. Setiap siklus produksi massal dilakukan
pengukuran karakter morfologi, fisiologi, serta kualitas air. Hasil penelitian
menunjukkan K. alvarezii var. Lampung G3 memiliki keunggulan pertumbuhan
dengan nilai LPH tertinggi (5,90%/hari). Berdasarkan analisis biplot terlihat vektor
variabel LPH berhimpit dengan vektor variabel IAA, fosfat, Giberilin, dan amonia.
Analisis regresi stepwise amonia (sig<α) berpengaruh terhadap LPH dengan nilai
koefisien amonia sebesar 4,89 yaitu pada setiap peningkatan nilai amonia sebesar
satu satuan maka nilai tengah LPH akan meningkat sebesar 4,89. Bibit K.alvarezii
varietas Lampung berpotensi digunakan sebagai bibit sebar di Kota Tarakan dan
daerah lainnya.
Penelitian tahap keempat dilakukan budidaya rumput laut di lokasi lainnya,
yakni sentra budidaya Tanjung Batu Mamburungan menggunakan bibit K. alvarezii
varietas Lampung, Kupang dan Tarakan hasil seleksi massa generasi ketiga di
perairan Pantai Amal Lama, Kota Tarakan disertai bibit lokal Tj. Batu sebagai
kontrol. Penelitian dilakukan dengan rancangan acak kelompok (RAK) 5 ulangan
tali bentang yang terdiri dari 100 talus dari 3 varietas unggul hasil percobaan
sebelumnya yang dibandingkan dengan 1 varietas lokal Tanjung Batu sebagai
kontrol. Hasil penelitian menunjukkan konsistensi performa unggul K. alvarezii
varietas Lampung. Bibit K. alvarezii varietas Lampung secara konsisten unggul
dengan performa superior berdasarkan nilai LPH, rendemen karagenan, dan ratarata
bobot panen tertinggi. ... | id |